Katada

Pemprov NTB Rancang Pergub, Lindungi Anak Korban Jaringan Terorisme

Acara pertemuan Pendampingan Penyusunan Kebijakan Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme yang berlangsung di Hotel Golden Place, Jumat (20/08).

Mataram, katada.id – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kemen-PPPA RI terus berupaya memberikan perlindungan kepada anak korban jaringan terorisme.

Hal ini dirangkum dalam perancangan pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub) Perlindungan Anak dari Paham Radikalisme dan Terorisme yang bertujuan untuk mewujudkan pemenuhan hak anak dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi tumbuh kembang, fisik dan sosialnya.

“Kami ingin kita semua bergerak bersama-sama dalam melindungi anak-anak dari aksi radikalisme dan terorisme, startnya adalah dengan adanya payung hukum,” tutur Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kemen-PPPA RI, Elvi Handrani pada pertemuan Pendampingan Penyusunan Kebijakan Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme yang berlangsung di Hotel Golden Place, Jumat (20/8).

Elvi juga sangat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh DP3AP2KB dalam mencegah ancaman Radikalisme dan terorisme.

“Kami sangat mengapresiasi berbagai upaya-upaya yang dilakukan Provinsi NTB, seperti melakukan berbagai macam kegiatan dan langkah dalam mencegah ancaman Radikalisme dan terorisme, melakukan penyuluhan ke rutan rutan, pendekatan ke instansi pendidikan mulai guru dan kampus, termasuk penyusunan kebijakan dan lain sebagainya,” tutur Elvi.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB, Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM sangat berterimakasih atas dukungan dan sinergi bersama Kempan-PPPA yang telah dilakukan untuk perancangan Pergub Perlindungan Anak dari Paham Radikalisme dan Terorisme.

Eni panggilan akrab Kadis P3AP2KB sangat berharap, agar anak-anak sedari kecil dapat ditanamkan jiwa patriotisme, penting sekali termasuk dilingkungan sekolah.

“Anak-anak jangan lupa dilatih dan diajarkan untuk selalu menghormati bendera, karena dari berita-berita yang kita dengar kasus terorisme permulaanya adalah tidak mau menghormati bendera hal ini yang menjadi perhatian agar anak-anak dapat terus ditanamkan jiwa patriotisme,” jelasnya.

Eni juga menuturkan agar selalu menerapkan rasa syukur dan terimakasih didalam diri masing-masing. Kedua hal tersebut harus ditanamkan mulai dari sejak dini kepada anak-anak.

“Kalau kita sudah bersyukur dan berterima kasih rasanya sangat ringan dan membuat hati kita menjadi tentram,” tegasnya. (red)

Exit mobile version