Katada

Pemprov Sayangkan Paskibraka Putri Asal NTB Dilarang Berjilbab

Siswi MAN 1 Sumbawa Barat Amna Kayla menjadi salah satu Paskibraka putri di IKN, 17 Agustus nanti. (Istimewa)

Mataram, katada.id – Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariyadi turut mengomentari kontroversi larangan larangan pasukan pengibaran bendera pusaka (Paskibraka) berjilbab. Ia menilai larangan tersebut justru menambah masalah yang tidak perlu.

“Jelas menyayangkan. Ini hanya memproduksi masalah baru, padahal kita sudah menghadapi banyak masalah,” kata Gita di Gedung Graha Bhakti Gubernur NTB, Kamis (15/8).

Sebagai informasi, dua siswa asal NTB dipercaya menjadi Paskibraka di Ibu Kota Negara (IKN), yakni Muhammad Raihan Ammar Firdaus dari SMAN 1 Praya, Lombok Tengah, dan Amna Kayla dari MAN 1 Sumbawa Barat.

Ia menegaskan bahwa selama pemakaian jilbab tidak mengganggu kenyamanan dan penampilan, seharusnya tidak ada masalah. “Kemarin, yang memakai jilbab tidak terganggu. Biarkan saja yang baik,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pelarangan ini bertentangan dengan semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, meskipun menggunakan jilbab, Paskibraka tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Walaupun berbeda, kita tetap satu. Mau pakai jilbab atau tidak, yang penting bendera merah putih berkibar dengan gagah,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai nasib Paskibraka yang mewakili NTB setelah insiden pelarangan pemakaian jilbab, Gita menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan isu tersebut. “Kita masih melihat perkembangan situasi ini,” jelasnya.

Gita mengatakan bahwa belum ada laporan resmi mengenai dua Paskibraka asal NTB tersebut. “Belum ada laporan terkait hal ini, kita akan cek lebih lanjut,” tutupnya. (com)

Exit mobile version