Lombok Utara, katada.id – Persoalan sampah sisa penanganan pasien di eks RSUD Lombok Utara perlu mendapat atensi serius. Sekda Lombok Utara H Suardi menegaskan lokasi tersebut harus benar-benar bersih dan steril. “Di sini itu harus bersih,” tegas dia, Rabu (22/4).
Suardi mengatakan, ia melihat kondisi eks RSUD sementara yang dijadikan lokasi isolasi tertutup belum begitu bersih. Ia masih menemukan sampah di sekitarnya yang harus segera diangkut. Artinya, pengangktan sampah masih belum optimal
“Harus diangkut dan dikumpulkan. Sehingga kita masuk tidak terkesan tempat ini kumuh, sekalipun didalamnya sangat bersih,” jelas dia.
Ia mengungkapkan, penanganan sampah medis di lokasi tersebut dilakukan pihak RSUD Lombok Utara. Mereka bertugas menangani sampah di dalam lingkungan tempat karantina, dan petugas khusus BPBD di bagian luar. “Jadi polanya kita mengangkut setiap pagi, dan itu diangkut DLHPKP,” ucap Sekda.
Suardi mengingatkan, pengangkutan sampah harus sesuai protap. Yakni harus menggunakan APD, tidak boleh tidak menggunakan. Sebab kata dia, petugas kebersihan pun juga rentan tertular covid-19. “Apalagi mengangkut sampah sisa medis penangan Covid-19,” tegas dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lombok Utara Pasek Suparta mengatakan, pihak RSUD harus melibatkan Pemkab dalam penanganan sampah medis Covid-19 tersebut. Untuk kebersihan, bisa berkoordinasi dengan DLHPKP. “Kaitannya dengan keamanan bisa saja Koordinasi dengan Pol PP atau Polri/TNI,” jelas dia.
“Sedangkan koordinasi dengan LH sudah dilakukan, dan sudah ada surat yang dilayangkan ke DLH kemarin,” sambunya.
Kadis Kesehatan Lombok Utara dr H Lalu Bahrudin mengatakan, penanganan sampah sementara dilakukan tim satgas secara sukarela. Bahkan Sekda bersama asisten II mempersiapkan cleaning service.
“Kaitannya dengan sampah bagian dari pada LH, tapi saya juga tidak tahu kenapa LH juga belum masuk ke satgas,” kata dia
“Kalau APD untuk pengangkut sampah, itu nanti kita siapkan jika memang mau mengangkut sampah di sana,” tambahnya. (ham)