Katada

Pencarian 3 Kru Kapal Pengangkut BBM Pertamina yang Terbakar Masih Nihil

Pencarian tiga kru kapal tanker MT Kristin Surabaya yang terbakar di perairan Ampena, Kota Matara, NTB, belum membuah hasil, Senin pagi (27/3/2023).

Mataram, katada.id – Pencarian tiga kru kapal tanker MT Kristin Surabaya yang terbakar di perairan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan, terdapat 17 Anak Buah Kapal (ABK) dalam kapal tersebut. Sebanyak 14 orang berhasil dievakuasi dengan selamat menggunakan life raft dan perahu nelayan, sementara sisanya masih dalam pencarian tim SAR gabungan. “Semua ABK yang selamat dievakuasi ke depo Pertamina Ampenan,” kata Wahyu, Senin (27/3/2023).

Sebelumnya Kantor SAR Mataram telah menerjunkan puluhan personil untuk melakukan upaya pencarian terhadap tiga orang korban yang masih belum ditemukan. Adapun alat utama (alut) yang digunakan, antara lain kapal Rescue Boat (RB) 220 Mataram, Rigit Inflatable Boat (RIB), dan peralatan pendukung lainnya.

Sementara upaya pemadaman api menggunakan kapal TB Samudra Makmur 02 yang diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Sekitar pukul 21.00 Wita api berhasil dipadamkan dan dilanjutkan dengan proses pendinginan.

“Hingga pagi ini, ketiga korban masih belum ditemukan dan pencarian masih berlanjut,” ujarnya.

Kapolsek Ampenan, AKP Faisal Afrihadi menuturkan, insiden kabakaran kapal bermula menunggu antrean untuk mendistribusikan BBM ke Depo Pertamina Ampenan. Ada tiga ABK menuju bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar. “Tiba-tiba terjadi ledakan dan membakar bagian haluan kapal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, penyebab Kapal MT Kristin yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite milik Pertamina masih diselidiki. Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS) Muh Aryomekka Firdaus menjelaskan, kapal pengangkut BBM tersebut terbakar saat hendak labuh jangkar di pelabuhan Ampenan, Minggu (26/3/2023).

“Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api masih diselidiki lebih lanjut,” kata Aryomekka melalui siaran pers.

Menurutnya, 17 kru kapal berupaya untuk memadamkan api saat peristiwa kebakaran terjadi. Namun usaha mereka tidak berhasil hingga akhirnya nahkoda memutuskan untuk segera melakukan evakuasi. Hanya saja, saat proses evakuasi, tiga kru yang tengah melakukan operasional jangkar diketahui lompat ke laut terlebih dahulu dan saat ini masih dalam pencarian. “Sebanyak 14 kru dipastikan selamat dan mereka saat ini berada di FT Ampenan. Sementara tiga kru masih dalam pencarian,” jelasnya.

Sebagai informasi, Kapal tangker MT Kristini Surabaya mengalami kebakaran di perairan Ampenan, sekitar pukul 14.45 Wita, Minggu (26/3/2023).

Kapal yang mengangkut BBM jenis pertalite milik PT Hanlyn Jaya Mandiri ini disewa untuk mengangkut BBM ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan dan TBBM Sanggaran.

Kapal tanker ini mengangkut Pertalite 5.900 KL dan rencananya akan melakukan droping ke Teluk Benoa Bali. Namun karena Depo Teluk Benoa full kapasitas sehingga dialihkan untuk melakukan droping ke Depo Pertamina Ampenan.

Kapal tanker itu rencananya akan droping 2700 KL Pertalite ke TBBM Ampenan. Selanjutnya akan ke Benoa dengan membawa 3200 KL BBM. (ain)

Exit mobile version