Mataram, katada.id – PDIP Kota Mataram menggelar buka puasa bersama. Kegiatan itu tidak sekadar ajang berbagi, acara ini juga jadi momen memperkuat silaturahmi dan gotong royong antar kader banteng.
Ketua DPC PDIP Kota Mataram, Made Slamet, menegaskan bahwa buka puasa ini bukan hanya tradisi tahunan, tapi juga simbol kebersamaan dalam keberagaman. “Ini ajang memupuk gotong royong dan menjaga kemajemukan,” kata dia. Selasa, (18/3).
Sebagai anggota DPRD NTB, Made juga mendorong kader PDIP untuk lebih aktif di tengah masyarakat. Menurutnya, partai harus hadir dalam menyelesaikan problem warga, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan.
“Bulan Ramadan jadi momentum menghidupkan semangat gotong royong dan terus bersama wong cilik, sesuai arahan Ibu Megawati,” tegasnya.
Suasana buka puasa berlangsung hangat. Menu khas seperti kurma, es buah, hingga masakan ibu-ibu UMKM tersaji di meja. Begitu azan Magrib berkumandang, semua larut dalam kebersamaan.
Dalam kesempatan itu, Made juga menyinggung pentingnya menjaga harmoni di tengah perbedaan. Ia mengingatkan bahwa tahun ini, perayaan Nyepi dan Idul Fitri berdekatan.
“Keberagaman harus dihormati. Kita hidup rukun berdampingan. Jika ada gesekan, itu urusan individu, bukan soal perbedaan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Mataram, Gede Wiska, menyoroti tantangan politik yang dihadapi partai. Ia menyebut ada upaya dari pihak luar yang ingin merusak soliditas PDIP.
“Pak Sekjen dijadikan tersangka dalam kasus yang tidak jelas. Ini serangan politik. Tapi kita harus tetap solid dan kompak. Satyam eva jayate, hanya kebenaran yang berjaya!” seru Wiska. (rl)