Katada

Picu Masyarakat Terapkan PHBS, Kecamatan Tanjung Deklarasikan Tiga Pilar STBM

DEKLARASI TIGA PILAR STBM: Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu menandatangani deklarasi tiga pilar STBM di halaman Puskesmas Tanjung, Rabu (6/7).

Lombok Utara,Katada.id– Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Kesehatan (Dikes) melakukan deklarasi tiga pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di halaman Puskesmas Tanjung, Rabu (6/7). Dihadiri sejumlah kepala desa, deklarasi ini diharapkan bisa menjadi pemicu masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, deklarasi ini menunjukkan kesungguhan daerah untuk menangani masalah STBM. Sejak awal berdirinya daerah, Pemerintah KLU sudah menjalankan program ini. Namun lantaran perbedaan kondisi masyarakat dari satu lokasi ke lokasi lainnya, menyebabkannya belum bisa efektif.

“Saya kira seluruh masyarakat kita akan bisa melaksanakan program ini. Pengalaman kita, tidak ada WC maka masyarakat buang air di segala tempat. Program ini pasti akan kita dukung,” ujar Djohan usai deklarasi.

Dikatakannya, jika seluruh masyarakat sudah STBM, maka kebersihan akan semakin meningkat. Hal ini juga akan berkorelasi dengan penanganan kasus stunting KLU yang tertinggi di NTB.

“Ini (STBM,Red) harus kita wujudkan,” tandasnya.

Kepala Dikes KLU Abdul Kadir menjelaskan, STBM ini sebenarnya memiliki lima indikator. Namun untuk KLU baru bisa memenuhi tiga indikator saja. Indikator keempat dan kelima sedang diupayakan daerah melalui sinergi dengan instansi terkait, hingga seluruh desa yang terlibat.

STBM ini salah satu upaya masyarakat untuk menerapkan hidup bersih dan sehat. Jika masyarakat sudah hidup sehat, maka akan dibarengi dengan ekonomi yang produktif.

“Sarana penunjangnya bisa diterapkan dengan buang air besar (BAB) di jamban,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang belum memiliki jamban, pemerintah daerah maupun swasta memberikan bantuan stimulan. Di antaranya berupa pasir, semen, dan lainnya untuk membuat jamban. Di Kecamatan Tanjung sendiri, masyarakat desa rata-rata sudah 100 persen memiliki jamban.

“Kita sudah memiliki data by name by adress dan kita bukan hanya sekedar deklarasi,” jelasnya.

Kepala Desa Tegal Maja Boby Rahman mengatakan, deklarasi ini menjadi semangat bagi pihaknya di desa. Dalam memerangi BAB di sembarang tempat, selama ini pemerintah desa kerap menggunakan anggaran desa untuk membangunkan jamban warga.

Pada tahun ini pihaknya membangunkan jamban untuk 13-18 Kepala Keluarga (KK). Hal tersebut dirasa cukup minim jika dibanding dengan jumlah total warga yang ada.

“Tapi apa boleh buat karena anggaran kita tahun ini masih bisa dibilang belum normal. Tapi warga saya 100 persen sudah memiliki jamban dan saya terus sosialisasi ke dusun-dusun untuk mengkampanyekan ini,” pungkasnya.(ham)

Exit mobile version