Katada.id, Mataram – Polda NTB gencar mensosialisasikan program Quick Wins Polri. Mereka mengajak mahasiswa untuk menangkal penyebaran paham radikal.
Pejabat sementara Kasubbid PID Bidhumas Kepolisian Polda NTB Kompol R. Sudjoko A mengatakan, pihaknya mensosialisasikan bahaya paham radikal kepada mahasiswa di Asrama mahasiswa Dompu di Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Selasa (15/10). ‘’Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa lebih memahami dan dapat mencegah paham radikal,’’ terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk aksi terhadap program Quick Wins Polri. Hal ini upaya pembentukan dan pengefektifan satgas Ops Polri kontra radikal dan deradikalisasi khusus ISIS.
“Cara kami kali ini dengan cara bersilaturahmi kepada mahasiswa yang sedang santai di halaman asrama,”ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus intens turun menemui mahasiswa guna membangun opini publik terhadap masyarakat. Agar masyarakat tidak terpengaruh paham radikalisme khusus ISIS. Pihaknya juga menjelaskan cara-cara membentengi diri dari paham-paham radikal.
“Untuk diketahui bersama, pengaruh radikalisme khusus ISIS ini harus kita cegah dan menangkalnya supaya tidak menjadikan sumber keresahan di masyarakat dan juga mengganggu kesetabilan sosial,’’ imbuhnya.
Karena itu, sangat diperlukan untuk membangun opini publik agar mahasiswa dan masyarakat tidak terpengaruh dengan pamahaman-pemahaman radikalisme. Dalam permasalah tersebut, ia mengatakan, mencegah permasalah tersebut dengan melakukan upaya-upaya pencegahan yakni mengkontra paham radikalisme di masyarakat.
Salah satu contoh diantaranya dalam meningkatkan pengawasan kepada keluarga sendiri yakni memfilter pengaruh-pengaruh yang menjurus ke radikalisme. “Selektifitas kembali dalam setiap mengakses informasi di media sosial dengan menyelidiki website, portal, kanal, link dan akun serta lebih jeli/teliti dalam membaca kontennya dan termasuk sumber penulisnya. Saring sebelum menSharing, memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep Khilafah kepada semua masyarakat dan warganya secara berkesinambungan,” harapannya.
Ia menambahkan, mahasiswa berantusias mengikuti dialog walaupun sederhana. ‘’Mereka sepakat mencegah paham-paham radikal,’’ tambahnya. (rif)