Mataram, katada.id – Ditresnarkoba Polda NTB berhasil menggulung bandar sabu dan jaringannya. Empat orang pelaku bersama barang bukti 2 kilogram sabu diamankan.
Keempat pelaku yang ditangkap, tiga berasal dari Pulau Sumatera yakni inisial MF alias Panji (37), LRM alias Lita (24), dan RS alias Ayu (24). Sementara satu lainya merupakan warga NTB yakni inisial M alias Gemok (40).
Salah satu pelaku yakni Gemok terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas. Kini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polda NTB.
Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma mengungkapkan tindakan tegas terhadap sindikat narkoba harus dilakukan. Karena narkoba merupakan candu yang dapat merusak masa depan generasi bangsa. “Bila perlu, kalau melawan, lumpuhkan,’’ tegas dia didampingi Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, kemarin (2/8).
Mantan Dirresnarkoba Kaltara itu mengatakan, para pelaku ini sindikat atau jaringan antar provinsi dengan barang bukti cukup banyak. Yakni 2 kilogram. ’’Mereka (menunjuk pelaku, red) bertiga satu cowok dan dua cewek ini datang dari Medan, sedangkan yang satu ini adalah warga Kota Mataram, NTB,” ujarnya.
Penangkapan terhadap para pelaku berdasarkan informasi dari masyarakat, bahwa akan ada transaksi narkoba dalam jumlah besar. Selanjutnya dilakukan pelacakan terhadap kebenaran informasi tersebut.
Dengan segenap sumberdaya yang ada dan teknologi cyber yang dimiliki Polda NTB, saya perintahkan, Tim Opsnal yang dipimpin AKP I Made Yogi Purusa Utama untuk bergerak melakukan penangkapan setelah mengetahui pergerakan dan keberadaan pelaku.
Tiga pelaku akan melakukan transaksi narkoba di sebuah hotel wilayah Cakranegara, Kota Mataram. Namun oleh Tim Opsnal Ditresnarkoba Polda NTB ketiganya dicegat, Kamis (30/7) sekitar pukul 15.00 Wita, saat mobil yang mereka tumpangi (jasa transportasi Grab) melintas di Jalan AA. Gede Ngurah.
“Tiga pelaku satu cowok dan dua cewek ini ditangkap Tim Opsnal di Jalan AA. Gede Ngurah Cakranegara, Kota Mataram. Dimana ketiga orang ini rencananya akan melakukan transaksi narkoba di salah satu Hotel di Cakranegara,” jelas Dirresnarkoba.
Ketiga pelaku kemudian dibawa ke salah satu hotel terdekat untuk dilakukan penggeledahan dan interograsi awal. Dengan disaksikan pengemudi jasa transportasi Grab dan petugas hotel. Tim Opsnal membongkar dua koper milik pelaku yang di dalamnya ditemukan narkoba jenis sabu, yang dikemas dalam 18 botol bedak merek ‘Enchenteur’.
“Berbagai macam cara para sindikat narkoba untuk mengelabui petugas agar bisa lolos. Kalau kemarin disimpan dalam sandal kulit, sekarang dimasukkan dalam botol bedak. Boleh saja Anda bisa lolos dari pemeriksaan petugas bandara, tapi kalian insya Allah tidak akan bisa lolos dari sergapan Ditresnarkoba,” tandasnya.
Tidak berhenti sampai di situ, dari hasil interograsi awal dan pengembangan didapati nama pelaku ketiga inisial M alias Gemok, warga Jalan Rajawali 1 Selagalas, Kota Mataram sebagai mitra yang akan melakukan transaksi.
Untuk membekuk pelaku keempat ini, Tim Opsnal Ditresnarkoba Polda NTB bersama Tim Opsnal Resnarkoba Polresta Mataram dan Tim Khusus (Timsus), menyusun skenario penyergapan dengan memanfaatkan MF alias Panji yang kemudian antara keduanya menyepakati transaksi di suatu tempat pada hari Jumat (31/7).
Sesuai kesepakatan, pukul 13.23 Wita pelaku inisial Gemok telah stanby di lokasi yakni menunggu di Jalan Rajawali Raya Selagalas, dengan menggunakan sepeda motor. Pelaku sama sekali tidak mengetahui bahwa tim gabungan telah memetakan setiap sudut lokasi tersebut. “Control dilevery terus berjalan,” terangnya.
Transaksi berjalan, pelaku inisial M alias Gemok pun berhasil diringkus. Nah, karena pelaku melawan dengan menggunakan sajam saat akan ditangkap. Setelah diberikan tembakan peringatan namun tidak mau menyerah, terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur serta terarah. ’’Pelaku dihadiahi timah panas oleh petugas,” terangnya.
Sebagai informasi selain mengamankan 2 kilogram sabu, polisi juga mengamankan di lokasi pertama yakni dua buah koper besar, satu buah tas punggung (ransel), empat buah handphone merek Samsung, Oppo A12, dan Oppo A5 serta uang tunai Rp. 2.100.000.
Sementara dari TKP kedua diamankan 1 pucuk senjata api (senpi) rakitan, dua butir peluru jenis Revolver, satu bilah keris, satu buah handphone merek Oppo, satu unit sepeda motor Yamaha Mio Soul DR 6264 CI, dan uang tunai Rp. 1.320.000.
Keempat pelaku dijerat dengan Pasal 112 ayat (2) dan Pasal 114 (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (rif)