Bima, katada.id- Meski baru seumur jagung, Politeknik AMA, mulai lahirkan terobosan berdampak bagi masyarakat. Bagaimana tidak? kampus “mungil” yang dirintis belum lama ini, mulai unjuk karya. Kini mereka telah meresmikan Home Industri.
“Hari ini, momen bersejarah bagi kami. Home Industri milik Politeknik AMA telah diresmikan,” ungkap Direktur Politeknik AMA, Kharisma Fullah, M.Pt, Sabtu (18/10).
Alumni Unram dan Brawijaya itu menjelaskan bahwa Home Industri itu diberi nama Bone Industri Politeknik AMA. Ia berharap kegiatan itu jadi wadah pembelajaran wirausaha bagi mahasiswa sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
“Melalui Home Industri ini, kami berkomitmen memberikan tempat bagi masyarakat dan mahasiswa yang mau belajar berwirausaha,” kata perintis kampus itu.
Pada tahap awal, katanya, Bone Industri memproduksi keripik pisang dan bolu. Resep kedua produk ini telah diuji sehingga menghasilkan kualitas terbaik.
Ia mengatakan bahwa Usaha rumahan itu sejatinya sudah dijalankan sebelum Politeknik AMA resmi memperoleh izin pendirian.
“Untuk kebutuhan tenaga kerja, tahap awal ditargetkan menyerap 100 orang hingga akhir tahun,” tegasnya.
Lebih lanjut pria kelahiran Desa Kala Kecamatan Donggo itu mengungkapkan bahwa serapan tenaga kerja potensial melonjak, jika pasar meluas.
“Bila produk ini meluas hingga Wera, Ambalawi, Sape, Lambu, Wawo, Bolo, Madapangga, Donggo, Soromandi, bahkan Kabupaten Dompu, jumlah tenaga kerja diperkirakan bisa mencapai 800–1.000 orang,” bebernya.
80 Persen Mahasiswa Bekerja di Home Industri
Home industri tersebut diisi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Sekitar 80 persen ikut bekerja setiap akhir pekan. Sementara, untuk produksi harian, Senin hingga Kamis, tenaga kerja diisi oleh masyarakat sekitar lokasi produksi.
“Ke depan, Home Industri akan sepenuhnya dikelola mahasiswa. Politeknik AMA sudah menyiapkan tim pemasaran dari Program Studi Bisnis Digital, serta administrasi dan keuangan dari Program Studi Akuntansi Sektor Publik,” janji dia.
Tak hanya itu, Politeknik AMA juga berencana melibatkan masyarakat luas dalam pemenuhan bahan baku. Salah satunya melalui pemberdayaan kelompok tani pisang yang dibentuk oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Peternakan.
“Insyaallah kelompok pemberdayaan ini akan memproduksi bahan baku untuk pengolahan Home Industri kami,” tutupnya. (*)