Bima, Katada.id- Kabar gembira untuk masyarakat Bima. Harapan besar yang telah lama diidamkan akan segera terwujud. Bagaimana tidak dalam waktu dekat akan hadir Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pertama di Pulau Sumbawa. PTN itu terletak di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
Hal itu diungkap Ketua Komite Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima, Prof Ahmad Thib Raya. Menurut dia proses pendirian IAIN Bima, telah melalui perjalanan panjang dan mendapatkan dukungan kuat Pemerintah Kabupaten dan Kota Bima.
“Sejarah pendirian IAIN Bima sudah berlangsung cukup lama. Usulan resmi dari Pemkab dan Pemkot Bima menjadi dasar yang memperkuat proses ini,” ujar Prof. Thib Raya, dalam rapat koordinasi yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra, Fatahullah, S.Pd.
Disaat yang sama, Ketua Tim Verifikasi, Djohan Soefi, SE, menguraikan bahwa kunjungan tim ke Kabupaten Bima bertujuan untuk melakukan verifikasi faktual atas kesiapan lahan dan dokumen pendukung lainnya.
“Hasil survei ini akan kami laporkan kepada Menteri sebagai dasar pertimbangan lebih lanjut. Proses penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) akan dilakukan setelah dokumen lengkap diverifikasi oleh Kementerian PAN-RB,” ungkapnya.
Dia menyampaikan apresiasi atas kesiapan lahan yang disediakan oleh Pemkab Bima.
“Kami sangat berterima kasih karena lahan yang disediakan mencapai 9,6 hektar, jauh melebihi syarat minimal 5 hektar. Ini bentuk komitmen luar biasa dari Pemkab Bima. Kami mengimbau agar aset tersebut segera diamankan secara hukum agar tidak disalahgunakan oleh pihak lain,” terangnya.
Komite Pendirian IAIN Bima yang dipimpin Prof. Ahmad Thib Raya hadir bersama sejumlah akademisi terkemuka. Diantaranya Prof. Dr. H. Muhammad, M.Pd., M.S, Prof. Dr. Bahtiar, M.Pd., Si, Prof. Dr. Ismail, M.Pd, Prof. Dr. Syarifudin, M.Pd, Prof. Dr. Gazali, SH, MH dan Dr. H. Yudin Citriadin, M.Pd.
Mereka didampingi oleh tujuh anggota tim verifikasi dari Kementerian Agama RI, Kementerian Ristek dan Dikti, serta Kementerian PAN-RB. Tim melakukan peninjauan langsung ke lokasi lahan IAIN Bima di eks Kampus Vokasi Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
“Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut antara lain perwakilan dari BPKAD, Dinas Perkim, Inspektorat, Dinas Dikbudpora, Bappeda, serta Bagian Umum dan Bagian Hukum Setda Kabupaten Bima,” kata Yang Suryadin, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Bima.
Selain itu sejumlah anggota verifikasi hadir. Diantaranya, Jeffri Aprianto (Direktorat PTKI), Lina Maulida Arif Putri, S.HI, Fahdiar Rizki Atu, A.Md (Setditjen Pendis), Sishka (Biro Hukum dan KLN), Hasyim Khumaedi (Biro Ortala), Kisman Supriyatna dan Lulu’atun Nasihah (Biro Ortala) dan Wahyu Lestari (Subdit Kelembagaan dan Kerja Sama)
“Proses ini menjadi langkah strategis menuju pendirian IAIN Bima sebagai pusat pendidikan tinggi keagamaan Islam di Pulau Sumbawa. Dengan dukungan semua pihak, perguruan tinggi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat,” pungkasnya. (*)