Bima, katada.id – Mahasiswa yang terhimpun dalam Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS) menyoroti kerusakan jalan di beberapa Desa di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Rabu (19/5) sore.
Aksi para pemuda ini yang berlangsung di Desa O’o Kecamatan Donggo cukup unik. Selain memblokir jalan dengan menanam pohon pisang, mahasiswa memprotes dengan membuka warung kopi di tengah jalan. Mereka menamai warung kopi itu Wisata Seribu Lubang.
LTDS juga memblokade jalan dengan memasang baliho besar bergambar Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati Bima Dahlan M Nur yang disandingkan dengan potret kerusakan jalan. Dalam baliho itu, LTDS menulis ’Selamat Datang di Wisata Seribu Lubang. Sementara, di pohon pisang mereka menggantungkan gambar anggota DPRD Dapil III.
Aksi mereka diwarnai pula dengan menjejerkan meja dan kursi sembari menyeruput kopi. Layaknya sedang berada di tempat wisata.
Kordinator Umum LTDS, Kuran menerangkan, aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap bupati dan wakil bupati Bima. ”Jalan di Kecamatan Donggo belum juga diaspal, padahal kondisinya sudah rusak,” terangnya.
Korlap I, Murad Fadirah menyatakan aksi itu merupakan reaksi pemuda mengkritisi kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Bima.
“Jalan di Desa O’o, Kala, Kamunti dan Ndano Nae rusak parah. Bertahun-tahun belum diaspal. Bupati dan Wakil Bupati bima tidak pernah merespon. Padahal 2020 lalu, kondisi jalan yang sangat parah ini pernah dilewati mereka saat kunker,” ujar mahasiswa kelahiran Desa O’o ini.
Korlap II, Wahyudin Alwalid menyatakan, kondisi jalan rusak di beberapa desa di Kecamatan Donggo menjadi cermin buruknya kebijakan kepala daerah. Ditambah lagi dengan bungkamnya pimpinan DPRD, khusus anggota DPRD Dapil III dalam menyikapi kerusakan jalan tersebut.
“Jangan tunggu korban dulu baru diperbaiki. Jalan ini sudah lama rusak,” ujarnya.
Di akhir aksi, mereka membacakan tuntutan. Yakni mendesak Bupati dan Wakil Bupati Bima membuka mata dan nurani memimpin masyarakat Bima. Mendesak Bupati dan Wakil Bupati Bima melakukan peningkatan jalan diseluruh desa yang mengalami kerusakan di kecamatan Donggo.
Mendesak Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD Dapil III untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terlayani. Mendesak Pemda Bima (Bupati dan DPRD) untuk memimpin secara berkeadilan dan mengakhiri diskriminasi pembangunan. (sm)