Katada

PT Pupuk Indonesia Bantah Kelangkaan Pupuk Subsidi: Stok Kami Sangat Aman di NTB

Ilustrasi. (google/net)

Bima, katada.id – Pupuk bersubsidi jenis urea mengalami kelangkaan di tingkat petani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Khususnya wilayah Bima.

Hingga saat ini, petani di sana masih kesulitan mendapat pupuk urea. Karena stok pupuk di hampir semua pengecer/agen kosong.

AVP Operasi dan Logistik PT Pupuk Indonesia (Persero) Bali dan Nusa Tenggara, Edi Prasetia Sitepu membantah kelangkaan pupuk di NTB. Ia menegaskan stok pupuk urea subsidi masih sangat aman.

”Stok pupuk saat ini di NTB, itu sangat cukup aman untuk pemenuhan kebutuhan petani,” tegas Edi Sitepu dihubungi wartawan via telepon genggam, beberapa hari lalu.

Untuk pemenuhan kebutuhan petani di NTB, PT Pupuk Indonesia terus mendatangkan pupuk. Baru-baru ini, mereka mendatangkan pupuk dari Bontang dan Makassar ke NTB.

”Untuk saat ini kami mempunyai stok 20.795 ton pupuk bersubsidi dan masih kami terus mendatangkan kapal ke NTB. Dan kita sudah ploting pengapalan ke NTB sebesar 15.000 ton,” jelasnya.

Saat ini juga sudah ada satu kapal yang bongkar muat pupuk di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB. ”Pupuk yang dimuat kapal curah itu sebanyak 4.293 ton. Sudah bongkar muat,” terangnya.

Ditanya penetapan Direktur CV Rahmawati, H. Ibrahim sebagai tersangka dugaan penyelewengan distribusi pupuk, Edi Sitepu mengatakan, hal itu bukan kewenangan PT Pupuk Indonesia. Karena, tugas pokok dan fungsi pihaknya hanya pengadaan dari lini satu sampai lini tiga.

”Kami hanya sampai pada gudang kabupaten saja. Saat distribusi menebus pupuk di lini tiga, itu menjadi ranahnya PSO (Public Service Obligation),” terangnya. (ain)

Exit mobile version