Mataram, katada.id- Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Bambang Hari Kusumo mengaku tidak mengetahui insiden kekerasan yang diduga dilakukan oknum petugas keamanan kampus (Satpam) kepada delapan mahasiswa saat demo depan Rektorat, Senin (4/12/2022).
Hal ini disampaikan pimpinan kampus biru saat dikonfirmasi langsung di aula Rektorat, Rabu Sore (7/12). “Saya tidak tahu. Saya sedang bekerja,” katanya.
Ditanya bagaimana sikapnya sebagai pimpinan Unram, Prof Bambang malah mengatakan bahwa dirinya meminta wartawan tidak membuat panas suasana. Ia juga membantah adanya penganiayaan terhadap mahasiswa.
“Bahayanya wartawan itu main mancing-mancing gini. Tidak ada tuh penganiayaan. Tidak ada penganiayaan,” tegasnya.
Dikonfrontir dengan pengakuan mahasiswa yang menjadi korban, bahwa sebelum dianiaya, oknum Satpam mengejar mereka, meneriaki maling, dan memukulnya, Rektor Unram kembali membantah. “Itu tidak ada penganiayaan,” terangnya.
Dia menambahkan bahwa dalam suasana keramaian pihaknya tidak bisa mengontrol mereka. “Tidak tahulah kita. Saya tidak melihat kejadiannya,” pungkasnya.
Delapan mahasiswa yang diduga korban penganiayaan oknum Satpam Unram telah mengadukan dugaan penganiayaan pada Polres Mataram. Delapan mahasiswa itu juga telah dimintai keterangan dan telah melakukan visum.
Sebagai informasi, sejumlah korban mendampingi penyidik satreskrim Polresta Mataram dalam agenda olah TKP yang berlangsung di Rektorat Mataram, sore tadi. (sat)