Mataram, Katada.id – Rencana pemindahan kampus Universitas Mataram (Unram) di luar Kota Mataram terus diproses. Salah satunya izin alih status fungsi hutan lindung menjadi hutan kemasyarakatan yang akan dijadikan lokasi kampus.
Ada dua alternatif pilihan untuk lokasi kampus yakni Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Barat (Lobar). Untuk rencana lokasi pengembangan kampus di Loteng, Unram memilih kawasan DAM Pengga, Desa Plambik Kecamatan Praya Barat Daya. Sedangkan untuk rencana pembangunan di Lobar berada di kawasan hutan lindung Mareje, Kecamatan Kuripan.
Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Yusron Saadi, ST., M. Sc., Ph.D mengatakan, prosedur awal yang wajib dipenuhi sebelum dimulainya pembangunan atau pengembangan kampus yakni luas lahannya. Dibutuhkan lahan seluas sekitar 300 hektar.
”Proses pengembangan ini tidak mudah, yang pasti waktunya tidak singkat. Tetapi kampus sudah bersurat ke Menteri Kehutanan untuk alih status fungsi hutan dari hutan lindung ke hutan kemasyarakatan. Sudah mulai kita proses,” ujarnya, Rabu (5/2).
Pengembangan kampus ini agar pembangunan bisa terakselerasi di daerah yang akan dijadikan lokasi baru. ”Pengembangan kampus Unram ini bukan berarti gedung yang digunakan di Mataram ini ditiadakan,” jelasnya meluruskan anggapan masyarakat.
Yusron mengungkapkan, pengembangan kampus di beberapa daerah, khusus di Lombok ini karena pertimbangan semakin meningkat jumlah mahasiswa . “Kisaran mahasiswa kita di Unram saat ini sekitar 30 ribu ke atas. Ini penting untuk ditambah kampus di luar Mataram,” cetusnya.
Sisi lain, beberapa hal yang sudah dilakukan selama ini, pihaknya telah melakukan studi banding di beberapa kampus luar daerah. Kampus-kampus yang jadi sasaran studi banding itu jarang berada di pusat kota, seperti Kampus Andalas, Udayana, UI dan IPB.
“Kita jadikan contoh, misal di kampus luar daerah, jarang di pusat Kota. Ini bukan berarti kita latah. Melainkan pertimbangan kepadatannya,” tutupnya. (rif)