Mataram, katada.id – Sekertaris DPRD Surya Bahari menanggapi surat kaleng yang menyebutkan ada dugaan korupsi yang melibatkan ‘sembilan naga’ di DPRD NTB.
Ia menegaskan tidak terlalu khawatir dengan adanya surat kaleng tersebut. “Ya biar ajalah. Kalau memang akan diperiksa dan lain sebagainya malah bagus. Jadi kita bisa klarifikasi, sekarang kalau kita jawab, jawabnya ke siapa,” kata Surya di gedung DPRD NTB, Rabu (5/3).
Saat ditanya ada indikasi ‘sembilan naga’ di DPRD NTB, Surya Bahari menepis tudingan tersebut. “Tidak ada sembilan naga itu,” bantahnya.
Interpretasi ‘sembilan naga’ itu, menurut Lalu Surya, artinya ada proyek dengan anggaran sangat besar di DPRD NTB. Sementara, di Sekretariat Dewan (Sekwan) hanya melayani administrasi dan kebutuhan DPRD saja. “Kayak ada proyek besar aja. kalau kami hanya melayani dan melaksanakan sesuai administrasinya,” tegas dia.
Mengenai ada dugaan SPJ fiktif, ia menantang pembuat surat kaleng untuk mengeceknya. “Kalau yang dibilang SPJ (surat pertanggung jawaban) fiktif silahkan saja dicek. Kami tidak berani melakukan yang fiktif itu,” kata dia.
Selama menjadi sekwan, ia mengaku tidak ada temuan pelaporan fiktif. “Saya jamin selama saya jadi sekwan DPRD yang fiktif itu tidak ada,” tegas dia.
Ia mengaku ketua DPRD NTB meminta dia agar menjawab isu ‘sembilan naga’. Karena itu, ia merespon dengan memberikan bantahan atas tuduhan seperti yang tertuang dalam surat kaleng tersebut. “Karena Ibu ketua suruh tanya saya, ya saya jawab. Kalau disuruh diam, saya diam,” kata dia. (din)