Lombok Utara, katada.id – Seorang ibu rumah tangga Inaq Misni menjadi korban penganiayaan. Ia diduga dianiaya tukang tagih salah satu koperasi.
Ironinya, aksi pemukulan itu terjadi di depan dua anaknya. Kejadian itu direkam anak korban bernama Ragi berusia 11 tahun.
Video rekaman pemukulan berdurasi 2 menit 2 detik itu beredar luar di media sosial. Dari hasil penelusuran, kejadian tersebut di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Senin 7 Februari 2022.
Dalam video tersebut, dua orang mendatangi rumah Inaq Misni untuk menagih angsuran. Di situ terjadi cekcok antara Inaq Misni dengan tukag tagih yang memakai celana panjang warna hitam dan jaket warna krem.
“Ini yang kurang ngaja. Saya gak mau nyetor. Ini yang bilang saya anj**ng,” ucapnya. Sementara terdengar suara tangisan anak perempuan yang diperkirakan masih balita.
“Makanya bayar,” timpal lelaki itu sembari menghampiri dan memegang tangan Inaq Misni.
Inaq Misni keberan dengan sikap tukang tagih itu karena memegangnya. “Kasar. Jangan main sentuh-sentuh ya,” pinta dia.
Cekcok berlanjut. Tukang tagih itu terus mendesak agar Inaq Misni membayar angsuran pinjaman. Sedangkan Inaq Misni ngotot tidak mau bayar karena kelakuan tukang ini dianggap berlebihan.
Apalagi tukang tersebur tersebut sampai masuk ke dalam kamar tidurnya. “Gak wajar loh, orang nagih masuk kamar,” ucapnya.
Tukang tagih membalas kalau Inaq Misni sengaja menghindar. “Kau sembunyi di situ (di dalam kamar, red),” jawab tukang tagih.
“Sembunyi apa, orang sakit. Saya makan di situ. Sampai kiamat saya gak akan nyetor di kamu. Lancang masuk kamar,” ungkapnya dengan nada kesal.
Adu mulut pun tak berhenti. Tukang tagih terus mendesak agar Inaq Misni membayar angsuran utangnya.
Setelah cekcok, tukang tagih itu melayangkan pukulan yang mengenai pipi kanan Inaq Misni.
Anaknya yang merekam berteriak minta tolong sambil menangis. “woe, woe, jangan gitu. Tolong, tolong, tolong,” pintanya saat melihat ibunya dipukul.
Akibat dianiaya, Inaq Misni mengalami luka sobek dan memar di bagian pipi kiri. Kasus inipun sudah dilaporkan di polsek setempat.
Pihak kepolisian di Lombok Utara sedang dihubungi untuk mengonfirmasi terkait kasus penganiayaan tersebut. Sementara, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto belum mengetahui kejadian tersebur. “Masih dicek dulu,” tandasnya. (red)