Bima, katada.id – Puluhan tahun warga di Dusun Mangge Rombo, Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima terisolasi. Mereka belum memiliki akses jalan yang memadai.
Selama ini warga hanya mengandalkan dua jalur untuk menuju jalan raya. Yakni jalur yang mengikuti aliran sungai dan jalur melalui sawah.
Warga bisa menggunakan kendaraan lewat jalur sungai. Itupun harus ekstra hati-hati karena medannya sulit. Untuk jalur sawah, sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan. Jalur itu hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
Jika hendak bepergian menuju kantor pemerintahan, puskesmas, rumah sakit, sekolah maupun pusat perbelanjaan, warga setempat harus berjalan sejauh satu kilometer. Kondisi dialami warga setiap hari selama 77 tahun. Atau sejak Indonesia merdeka.
Salah satu yang terdampak dari terisolasinya Dusun Mangge Rombo adalah pelajar. Kondisi kampung tanpa akses jalan memadai ini mengharuskan mereka melewati jalur sungai saat pergi sekolah setiap hari.
Siswa yang rata-rata masih Sekolah Dasar ini terpaksa membuka sepatu dan mengangkat celana hingga lutut. Terkadang terpeleset atau jatuh saat melewati sungai. Tak sedikit siswa yang mengalami ini sehingga memaksa mereka pulang dan batal pergi sekolah.
Saat musim hujan dan arus air sungai deras, warga yang melintas pun kerap mengalami kejadian naas. Seperti terjebak dan hampir terbawa arus saat mengendarai motor.
Kepala Dusun Mangge Rombo, Abdurrahman Saleh sangat berharap pemerintah terkait memperhatikan dan mencarikan solusi masalah akses jalan yang dihadapi warganya.
Warganya juga ingin seperti desa lainnya, memiliki jalan dan jalur yang layak dilalui demi memudahkan aktivitas harian dan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. (red)