Lombok Utara, Katada.id – Desa Wisata Senaru di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menorehkan prestasi membanggakan.
Desa yang dikenal sebagai gerbang pendakian Rinjani ini masuk dalam empat besar desa wisata terbaik se-Indonesia yang bersaing mendapatkan sertifikasi desa wisata dunia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Kepala Dinas Pariwisata KLU Denda Dewi Tresni Budi Astuti mengatakan, Desa Senaru menjadi satu-satunya perwakilan dari NTB dalam ajang bergengsi ini. Keberhasilan ini didapatkan setelah menyisihkan ribuan desa lain, dari total 2.800 desa yang terdaftar.
“Kedatangan tim penilai dari Kemenparekraf besok ini adalah untuk asesmen sertifikasi desa wisata. Penilaian akan berfokus pada manajemen pengelolaan. Kami masuk di posisi keempat dari empat desa terbaik se-Indonesia,” ujar Denda Dewi, Rabu (3/9).
Daya tarik utama Senaru terletak pada kombinasi keindahan alam dan kekayaan budayanya. Keindahan alam seperti Air Terjun Sendang Gile, Tiu Kelep, dan Batara Lenjang. Berpadu apik dengan tradisi budaya seperti kesenian Minangin, Gegero, Suling Dewa, dan Rumah Adat Tradisional.
Denda Dewi optimistis daya tarik budaya, khususnya Minangin, menjadi salah satu nilai plus yang dipertahankan. Prestasi ini juga didukung oleh angka kunjungan wisatawan yang melonjak. Tercatat, sejak 2023 hingga saat ini, kunjungan sudah mencapai 50 ribu orang, bahkan pernah menyentuh 75 ribu pada tahun 2024.
Saat ini, rata-rata harian kedatangan wisatawan asing mencapai 250 hingga 300 orang, belum termasuk domestik. Desa Senaru sendiri telah mengantongi sejumlah penghargaan, termasuk peringkat keempat kategori Daya Tarik Wisata Budaya dan Alam pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, dan penghargaan sebagai desa tematik wisata dari Kementerian Desa pada 2023.
“Kami berharap Desa Senaru lolos dalam penilaian ini dan membawa nama baik NTB di kancah internasional,” tutupnya. (*)
