Mataram, Katada.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Evi Apita Maya, menegaskan komitmennya mengawal penyaluran dana jumbo Rp200 triliun yang dialokasikan pemerintah pusat melalui Himpunan Bank Milik negara (Himbara) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dana tersebut dikucurkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor perdagangan, pertanian, industri pengolahan, konstruksi, dan perikanan.
“Oktober ini saya fokus mengawasi penyaluran dana Rp200 triliun di Bank Himbara,” kata Evi, Jumat (17/10).
Ia merincikan bahwa dari dana Rp 200 triliun itu, telah disalurkan. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun.
“Untuk BNI, realisasinya sudah 50 persen lebih. Kita ingin dana ini benar-benar bisa diakses luas oleh UMKM,” ungkapnya.
Senator dua periode itu mengungkapkan, pihaknya sudah memanggil manajemen Bank Himbara di NTB dan berdiskusi dengan dinas teknis Pemprov NTB.
Bunda Evi sapaan akrabnya kemudian menjelaskan Fokus pengawasan pihaknya. Terutama pelaksanaan undang-undang perbankan dan UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, terutama terkait pemberian kredit bagi UMKM tanpa agunan.
“Kredit Rp5 juta saja masih ada yang dibebankan agunan. Ini melanggar aturan dan justru menghambat pertumbuhan UMKM,” bebernya.
Dorong UMKM Tumbuh dan Bersaing
Ia menilai, kendala UMKM di NTB tidak hanya soal akses kredit. Infrastruktur yang terbatas, jalan rusak, minim fasilitas produksi, hingga keterbatasan listrik masih menjadi penghalang utama.
“UMKM jangan hanya jadi komoditas politik, tapi harus diberdayakan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Ia juga menyinggung kondisi ekonomi NTB yang terkontraksi hingga -82 persen akibat ketergantungan pada sektor tambang. Karena itu, ia mendorong optimalisasi pengembangan sektor non-tambang seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menyiapkan laboratorium uji, akses, dan sertifikasi produk ekspor agar UMKM NTB mampu menembus pasar global.
“Dengan pendampingan tepat, UMKM NTB bisa bersaing hingga level internasional,” tutupnya. (*)