Katada

Sepi Job, Buruh Bangunan di Lombok Banting Setir Jualan Sabu

Wakapolresta Mataram, AKBP Syarif Hidayat didampingi Kasat Resnarkoba, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Kasi Humas, Iptu Erny Anggraini menunjukan barang bukti yang diamankan dari MH.

Mataram, katada.id – Seorang buruh bangunan berinisial MH warga Lingkungan Bintaro, Kecamatan Ampenan , Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) harus berurusan dengan pihak Kepolisian.

Buruh bangunan ini diringkus Satuan Resnarkoba Polresta Mataram karena diduga menjadi pengedar dan pemakai sabu.

Baca juga: Ban Pecah, Truk  Bermuatan Jagung Terbalik di Jalan Pusuk Lombok Utara

Wakapolresta Mataram, AKBP Syarif Hidayat mengatakan, MH menjadi buronan sejak Juni 2021. Ia stu jaringan dengan tersangka KH dam FS yang lebih dulu ditangkap.

“MH ditangkap Senin 3 Januari 2022 pukul 23.00 Wita di Jalan Saleh Sungkar Bintaro Ampenan,’’ terangnya didampingi Kasat Resnarkoba, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Kasi Humas, Iptu Erny Anggraini, Kamis (6/1).

Baca juga: Mama Muda asal Kota Bima Jadi Tersangka Investasi Bodong, Ada 11 Korban, Kerugian Rp1,3 Miliar

Menurutnya, MH selama menjadi DPO sempat kabur ke Kalimantan. Setelah dipantau dan diketahui kembali ke rumahnya di Kelurahan Bintaro, ternyata ia masih menjalankan bisnis jual beli sabu.

“Jadi MH sudah satu tahun lebih menjalankan bisnisnya. Barang bukti uang tunai Rp2,340 juta diduga hasil jual sabu dan sabu seberat 40.30 gram ini adalah sisa hasil penjualan,” ungkapnya.

Baca juga: Tujuh Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia Tiba di NTB

Sementara itu, MH mengakui bahwa ia sudah menjalankan bisnisnya satu tahun belakangan dan sabu di beli di wilayah Masbagik, Lombok Timur, NTB.

“Iya, saya beli di Masbagik, seharga Rp 150 ribu per gram dan saya pecah jadi 16 poket dijual bervariasi Rp 100 ribu dan Rp150 ribu per poket,” jelasnya.

Baca juga: WNA Asal Swiss Ditemukan Tewas di Senggigi Home Lombok Utara

Menurut pria yang memiliki tiga orang anak tersebut bahwa uang hasil jual sabu tersebut digunakan untuk biaya sehari-hari. “Hasilnya untuk kebutuhan keluarga,” terangnya. (red)

Exit mobile version