Katada

Stabilkan Harga dan Pasokan Bahan Pokok, Pemda KLU Gelar Pasar Murah di 5 Kecamatan

Salah satu ibu tengah menukarkan kupon untuk pengambilan beras di truk Bulog NTB, Rabu (27/3/2024) di Lapangan Tanjung

Lombok Utara, katada.id – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM). Hal ini dilakukan dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok di pasaran.

“GPM ini kita lakukan dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan,” ungkapannya Kabid Ketahanan Pangan DKP3 KLU, I Made Doni Ardika di Lapangan Tanjung, Rabu (27/3).

Dia menjelaskan, GPM ini akan dilaksanakan di lima titik. Titik pertama dilaksanakan saat ini di Lapangan Tanjung, Kedua di Kecamatan Pemenang, tepatnya di depan halaman kantor Camat. Ketiga dilaksanakan di Kecamatan Gangga tepatnya di Lapangan Godang, ke empat di Kecamatan Kayangan tepatnya di rest area patung kuda, ke lima di Kecamatan Bayan tepatnya di Desa Ancak.

Gerakan ini pihaknya berharap bisa menekan dan kembali menstabilkan harga di pasaran. Agar masyarakat bisa menjangkaunya, mengingat saat ini harga di pasaran sangat tinggi dan agak susah masyarakat menjangkaunya. “Makanya di GPM ini harga yang dijual di bawah harga pasar,” katanya.

GPM ini merupakan gerakan nasional. Untuk itu, di 10 Kabupaten/Kota se-NTB juga menggelar kegiatan yang sama. Terlebih lagi saat ini permintaan kebutuhan bahan pokok (Bapok)di pasaran semakin meningkat. “Apalagi menjelang hari raya Idul Fitri ini,” tegasnya.

Kata dia, GPM ini Pemda bekerja dengan Bulog NTB, dan Bank Indonesia sebagai penyedia Bapok. Untuk kebutuhan beras, terigu dan minyak goreng disediakan oleh Bulog sedangkan bawang merah, bawang putih, cabe dan telur disediakan oleh Bank Indonesia.

Lanjut dia, proses pembeliannya masyarakat cukup datang dan langsung mengantre pengambilan kuponnya, untuk ditukarkan dalam pengambilan beras dan minyak goreng. Sebab kedua bapok ini selalu menjadi sasaran masyarakat. Terlebih harga yang dijual di GPM ini cukup murah, beras yang 5 kilogram hanya seharga Rp 52.000, sedangkan di pasaran berkisar Rp 85.000 /5 kilogram nya.

“Untuk beras ini yang disediakan itu sebanyak 5 ton per kecamatannya,” pungkasnya. (am)

Exit mobile version