Lombok Utara, Katada.id – Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Lombok Utara, H Rubain mengaku stok blangko e-KTP di 2024 ini masih aman. Pasalnya, saat ini Dukcapil sudah menyediakan sebanyak 10 ribuan keping blangko, dan diperkirakan cukup hingga Juni mendatang.
“Stok blangko kita tahun ini aman, jadi sampai bulan Juni aman, karena kita di berikan itu bertahap dan stok kita diberikan sekarang ini ada sekitar 10 ribuan blangko,” ungkapnya Senin (18/3/2024).
Ia menjelaskan, stok 10 ribuan blangko ini bukanlah untuk satu tahun. Jika stok blangko habis, pihaknya tinggal meminta lagi. Sebab untuk permintaan blangko tidak dibatasi.
“Jadi kita tidak dibatasi, kalau limit kita minta lagi ,” ulasnya.
Untuk kebutuhan blangko, Pihaknya tinggal berkordinasi dengan Provisi NTB, yang akan memfasilitasi pengambilan di pusat. Walupun diberikan sekitar 2000 blangko, untuk kebutuhan sebulan sudah cukup. Terlebih lagi capaian kepemilikan e-KTP di Kabupaten Lombok Utara sudah mencapai 99 persen. Saat ini masyarakat sudah memiliki e-KTP semua. Kalaupun ada yang buat, itu adalah masyarakat yang baru menikah karena harus menganti status di e-KTP nya, juga anak-anak yang sudah berumur 17 tahun.
“Anak-anak yang memasuki umur 17 tahun juga gampang dihitung, karena memang mereka kebanyakan tersebar di 33 SMA se KLU , jadi gampang dihitung untuk pembuatan e-KTP nya,” katanya.
Tidak hanya itu, ada juga masyarakat yang melakukan perbaikan e-KTP nya lantaran sudah rusak. Berbicara kebutuhan, dihitung dalam setahun hanya membutuhkan sekitar 25 ribu keping blangko e-KTP.
Ditanya langkah percepatan Dukcapil dalam pembuatan e-KTP ke masyarakat jelang Pilkada, pihaknya mengaku sudah melakukan itu sejak Pemilu serentak kemarin (red). Baik Pemilihan Presiden maupun Legislatif beberapa waktu lalu. Bahkan capaiannya cukup tinggi, karena hanya anak-anak yang berumur 17 tahun saja sisa yang diurus. Terkadang banyak anak-anak yang berumur 17 tahun juga datang sendiri ke kantor Dukcapil untuk membuat e-KTP nya.
“Yang direkomendasikan oleh KPU kemarin itu sesuai data ada seribuan yang harus dibuatkan e-KTP nya, tetapi kalau dibagi di 33 sekolah SMA itu, hanya sedikit yang akan kita buat di masing- masing sekolah itu,” ujarnya.
Intinya, Dukcapil sudah melakukan jemput bola ke semua sekolah SMA. Hanya saja, masih banyak anak- anak yang belum mencapai umur 17 tahun, karena itu masih ada beberapa anak yang tidak bisa dibuatkan e-KTP nya.
“Untuk pelayanan selama bulan Ramadhan tetap seperti biasa, serta jam kerjanya sesuai yang sudah tetapkan sama pemerintah,” pungkasnya. (Ham)