Katada

Summit Institute For Development Diharap Bisa Dukung Data Posyandu NTB

Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub, dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Asisten III Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, Dewan Pembina Dan penasihat (Dr Anuraj Shankar DSc) Chief Secretary Officer( Annisa Dwi Utami,M Gizi) dan Senior Research Officer (Yuni Dwi Setiyawati,MHID).

Mataram, katada.id – Memiliki data yang aktual dan akurat adalah kunci menuntaskan masalah kesehatan lebih cepat. Untuk mendapatkan data tersebut, dibutuhkan sistem yang tepat serta sinergitas yang kuat dari setiap stakeholders terkait.

Dengan adanya data kesehatan, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri memiliki aplikasi Sistem Informasi Posyandu (SIP) besutan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB. Sebuah aplikasi pelaporan rutin administrasi Posyandu, yang sekaligus menjelma sebagai bank data.

Dalam kunjungan tim Summit Institute For Development (SID), Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta SID berkerjasama menyempurnakan Aplikasi SIP agar bisa maksimal dalam mengintegrasikan data Posyandu secara khusus, dan data kesehatan masyarakat di desa secara umumnya.

“SID sekiranya bisa duduk bersama dengan stakeholders terkait, bagaimana mengintegrasikan aplikasi SIP yang sudah ada agar bisa berfungsi secara maksimal,” pesan Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub, dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Asisten III Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, Dewan Pembina Dan penasihat (Dr Anuraj Shankar DSc) Chief Secretary Officer( Annisa Dwi Utami,M Gizi) dan Senior Research Officer (Yuni Dwi Setiyawati,MHID).

Menurut Ummi Rohmi, pendataan kesehataan yang baik dari dusun melalui posyandu dapat memudahkan Puskesmas dalam pendataan di tingkat desa. Jika data kesehatan bisa dipetakan skala dusun dan desa, maka permasalahan kesehatan yang ada bisa lebih jelas dilihat. Sehingga pemerintah bisa mengambil langkah yang tepat dan cepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Jika memiliki data yang valid maka akan mudah menentukan lokus permasalahannya sehingga penyelesaian bisa lebih tepat sasaran,” jelas Wagub Perempuan pertama di NTB tersebut.

Selain data, kerja sama yang solid antar stakeholders juga dijelaskan Ummi Rohmi dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Hal tersebut juga diamini oleh, Dr Anuraj Shankar DSc, Chief Secretary Officer SID.

Menurut Anuraj, NTB memiliki Sumber Daya Manusia yang potensial dan mumpuni, tetapi yang menjadi pekerjaan rumah bersama adalah bagaimana menyatukan SDM yang luar biasa tersebut agar bisa bekerjasama secara sistematis dan solid dalam menuntaskan masalah kesehatan.

“The key is, i think, getting the People to work together. Kuncinya, saya pikir, adalah bagaimana membuat orang-orang mau bekerjasama,” pungkasnya. (red)

Exit mobile version