Mataram, katada.id – DPRD NTB mengaku kecewa karena selama ini tidak pernah dilibatkan dalam segala kegiatan event di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terlebih WSBK dan MotoGP. Sehingga menurutnya wajar ketika event WSBK yang akan digelar tanggal 11-12 November 2022 ini peminatnya kurang.
“Akibat tidak ada koordinasi PT ITDC dengan kami di Dewan wajarlah peminatnya kurang,” beber Wakil Ketua DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, Rabu (2/11).
Akibatnya kata Muzihir ITDC melalui Pemprov memaksa Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat membeli tiket WSBK tersebut. Bahwa WSBK adalah Otoritas ITDC seharusnya masif melakukan komunikasi dengan Dewan untuk berkoordinasi, sehingga membuat event WSBK semakin ramai diminati masyarakat Indonesia bahkan sekalipun dunia.
“Kalau mereka berfikir bahwa Dewan memiliki konstituen yang bisa diajak meramaikan event tersebut, pasti semuanya akan mudah dikondisikan. Tetapikan tidak dilakukan koordinasi dan kita hanya bisa begini,” cetusnya.
Dikatakannya sejauh perkembangannya perhari ini, tiket terjual baru sekitar 18.500. Tidak seperti tahun sebelumnya. Seharusnya di tahun kedua bisa lebih bagus dan diminati banyak orang.
“Gaung WSBK tahun ini sangat kurang. Semoga juga tiket yang terjual sebelum menjelang gelaran WSBK makin bertambah,” harapnya.
“Jangan sampai seperti tahun kemarin tamu yang datang dari luar daerah, turun di Bandara, setelah itu dibawa ke Masjid Nurul Bilad, disana mereka nunggu lagi. Kenapaa tidak mereka begitu datang dari Bandara langsung turun di halaman parkir Sirkuit,” ingatnya menambahkan.
Sebagai pengingat kata dia WSBK merupakan pergelaran dunia, maka itu menjadi kewajiban semua untuk saling mengingatkan. Termasuk dalam hal ini ITDC tidak jalan sendiri dalam sikap-sikapnya terkait WSBK sehingga yang di perlukan itu koordinasi dengan semua pihak.
“Koordinasi dengan melibatkan semua unsur stakeholder daerah dan elemen masyarakat di daerah. Tidak hanya kita dewan saja,” ucap Muzihir. (rif)