Bima, katada.id- Sekitar 500 mahasiswa asal Kabupaten dan Kota Bima yang tergabung dalam organisasi HMI, PMII, IMM, KAMMI dan GMNI (Cipayung Plus) melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Bandara Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima Rabu (28/05).
Mereka memadati ruas jalan, menyerukan percepatan pembentukan Daerah Ontonomi Baru (DOB) Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Dalam aksinya mahasiswa dijaga ketat ratusan personil kepolisian dari Polresta Kabupaten Bima.
“Pembentukan PPS itu aspirasi seluruh masyarakat Pulau Sumbawa. Presiden Prabowo harus segera mencabut Morotorium Daerah Ontonomi Baru dan mengesahkan Undang-Undang pembentukan PPS harus segera disahkan,” ujar, Kordinator Lapangan, Alfiansyah dalam orasinya.
Menurutnya PPS adalah solusi mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengakhiri ketimpangan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa.
“Kami mendukung penuh PPS dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari aspirasi masyarakat yang menghendaki terwujudnya PPS,” tegasnya.
Alfiansyah menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat harus memberikan kepercayaan terhadap masyarakat di Pulau Sumbawa untuk mengelola SDM dan SDA secara mandiri.
“Kita bisa mengelola itu demi kemakmuran bersama. Kami tidak mau jadi penonton. PPS akan jadi momentum kita untuk menentukan masa depan PPS,” ungkapnya.
CIpayung Plus Bima juga mendesak seluruh Pemerintah Daerah di NTB khususnya di Pulau Sumbawa untuk terus berpihak mewujudkan PPS.
“Pemerintah Provinsi, dan DPRD Provinsi NTB, Bupati dan Walikota harus menetapkan Anggaran l untuk percepatan pembentukan PPS,” pungkasnya.
Sebagai informasi, aksi Cipayung Plus ini masih terus berlangsung. (sm)