Ternyata Fenomena Alam, Gumpalan di Teluk Bima Bukan Limbah tapi Ingus Laut

0
Gumpalan mirip buih ombak di Teluk Bima ternyata ingus laut. (Facebook).

Bima, katada.id – Warga Kota dan Kabupaten Bima dihebohkan dengan gumpalan mirip buih ombak di sepanjang pesisir pantai Lawata dan Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, Kota Bima.

Semulai, gumpalan itu limbah tumpahan minyak. Tetapi setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata gumpalan itu fenomena alam.

Itu diungkapkan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Suryadin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/4/2022).

Baca Juga: Perairan Teluk Bima Tercemar Limbah, Paling Parah di Depan Depo Pertamina

Ia mengaku, Tim Bidang Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bima telah turun mengecek ke lokasi. ’’Gumpalan itu bukan tumpahan minyak. Dugaan sementara berasal dari lumut atau ganggang laut,” terang Suryadin.

Pihak DLH Kabupaten Bima telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium.  ’’Kesimpulan apa penyebab pasti dari fenomena tersebut baru bisa diketahui secara pasti setelah ada hasil dari laboratorium,’’ ujarnya.

Baca Juga: WALHI NTB: Tumpahnya Limbah Minyak di Perairan Bima Akibat Keteledoran Pertamina

Dari pengamatan sementara Tim DLH, fenomena yang terjadi di Teluk Bima menjurus kepada Sea Snot. Atau suatu lendir laut atau ingus laut yang merupakan sekumpulan organisme mirip mukus yang ditemukan di laut.

’’Sifatnya yang mirip gelatin dan krim umumnya tak berbahaya, namun dapat mengandung virus dan bakteria, termasuk E coli,’’ ujarnya.

Lendir laut sering muncul di Laut Tengah dan baru-baru ini menyebar ke Laut Marmara Turki. Salah satu penyebabnya karena pemanasan global. Selain itu dipengaruhi juga banyaknya buangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu yang terakumulasi selama ini menuju Teluk Bima serta akibat naiknya temperatur air laut.

Baca Juga: Pertamina Angkat Bicara soal Limbah di Teluk Bima

“Kerusakan tersebut berdampak jangka panjang pada biota laut seperti ikan yang mati dan kesehatan manusia. Karena itu semua pihak diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pemulihan lingkungan Teluk Bima,” tandasnya. (dae)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here