Mataram, katada.id – Pimpinan Ponpes Darul Arifin Madinatunnabi Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Multazam melapor ke Polres Mataram, Rabu (13/3). Ia mengaku menjadi korban pelaku penipuan yang mencatut nama Pj Gubernur NTB Lalu Gita Aryadi dan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.
Ia menceritakan, awalnya dihubungi oleh orang yang mengaku gubernur dan wali kota. TGH Multazam tidak menaruh rasa curiga karena yang bersangkutan menggunakan foto profil gubernur dan wali kota. Selain itu, penipu tersebut mengetahui jika dirinya mengajukan proposal bantuan untuk pembangunan pondok pesantren dan musala.
Kemudian Hari Minggu (10/3) lalu, pelaku mengirimkan bukti transfer bantuan ke rekening pondok pesantren yang dipimpinnya sekitar 55 juta. Dengan rincian, kiriman dari Pj Gubernur dan Rp 30 juta dan Rp 20 dari kiriman wali kota.
“Tetapi nomor WA gubernur dan wali kota meminta saya mengirimkan uang ke dua nomor rekening. Uang yang masuk ke rekening ponpes diminta dibagi dua untuk pembangunan musala dan ponpes,” ungkap TGH Multazam.
Karena sudah merasa yakin, TGH Multazam terpaksa mengirim uang pribadinya ke nomor rekening yang diarahkan gubernur dan wali kota palsu. Meski ia mengaku belum mengeceknya ke bank karena kebetulan bank tutup sejak hari tiga hari hari terakhir ini.
“Akhirnya saya pinjam uang di teman untuk dikirim ke rekening yang diarahkan gubernur dan wali kota. Saya pinjam sekitar Rp 100 juta dari teman-teman travel dan yang lainnya,” bebernya.
Setelah dicek rekening ponpes Rabu (13/3) kemarin, ternyata saldonya tidak bertambah. Bukti transfer yang dikirim pelaku ternyata palsu. Akhirnya iapun melaporkan kejadian ini ke Pemkot Mataram dan difasilitasi untuk dilanjutkan ke Satreskrim Polresta Mataram.
“Kami sudah sampaikan ke pihak Polres dan didampingi untuk melapor,” ungkap Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang.
Ia menegaskan, wali kota tidak pernah meminta warga untuk mengirim uang ke rekening tertentu. Ia mengimbau masyarakat hati-hati dan tidak mudah percaya dengan penipuan mengatasnamakan wali kota. “Kami sudah minta Dinas Kominfo membuat pengumuman,” tegasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Yogi Purusa Utama mengaku pihaknya sedang menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh masyarakat. Ia meminta warga untuk lebih berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan pejabat. “Kami berharap ini dinaikkan ke media. Hati-hati dengan akun fake (palsu),” katanya. (ain)