Katada

Ulama Besar NTB: Wajib Saling Hormati Persaudaraan dalam Pemerintahan

Tokoh Agama NTB, TGH Lalu Turmudzi Badaruddin (dua kiri) saat memberikan sambutan.

Lombok Utara, Katada.id– Umat Islam dalam suatu pemerintahan wajib saling menghormati. Perbedaan agama tidak menyebabkan saling permusuhan. Justru harus menerapkan rasa saling toleransi antar sesama.

“Sejak masa Nabi, sudah ada banyak agama seperti agama Yahudi, Nasrani, dan sebagainya. Masa tersebut tidak ada yang menganggu agama umat lain. Perbedaan agama itu tidak menyebabkan terjadi perpecahan,” kata salah satu tokoh agama NTB, TGH Lalu Turmudzi Badaruddin, Selasa (14/12/2021) di Masjid Besar Nurul Hikmah Kabupaten Lombok Utara.

TGH Turmudzi Badaruddin menuturkan, Islam mengutamakan toleransi antar umat beragama. Perbedaan agama pada masa lalu seperti pada masa pemerintahan sekarang, tidak boleh diganggu. Anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB itu menekankan persaudaraan dalam pemerintahan harus dijaga.

Menyangkut dengan keberadaan Masjid Besar Nurul Hikmah di Lombok Utara  diresmikan pada Senin (13/12/2021) yang dibangun oleh Yayasan Artha Graha Peduli bersama masyarakat, TGH Turmudzi Badaruddin berharap kepada pemberi dan penerima sumbangan masjid dapat memberi faedah. Bagi penyumbang akan diberikan kemudahan rezeki, dan kepada yang menerima sumbangan bisa menggunakan masjid ini untuk beribadah dengan khusyuk.

“Sesuai dengan namanya Masjid  Besar Nurul Hikmah yang berarti cahaya hikmah, maka akan banyak hikmah dari masjid ini, ” pinta ulama besar  NTB ini.

Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto mengatakan, alasan Artha Graha Peduli membangun masjid selain sebagai tempat beribadah, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain. Yaitu tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.

“Masjid merupakan tempat kaum muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Masjid Jami Nurul Hikmah dibangun kembali selama 8 bulan dan pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan. Namun karena Covid-19, peresmian dilakukan pada 2021 dan diserahkan kepada masyarakat

Pembangunan masjid ini diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dikukuhkan melalui surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.

Masjid Besar Nurul Hikmah merupakan merupakan  simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Utara. Hal ini ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan  umat beragama Hindu di wilayah itu.(ham)

Exit mobile version