Bima, katada.id – Belakangan ini, sumur air tawar di tengah laut viral di media sosial. Diketahui, sumur air tawar itu berada di Teluk Bima, tepatnya di Perairan Sonao, Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sumur itu berada tepat di dalam laut, atau sekitar belasan meter dari tepi pantai Sonao. Lokasinya di garis Pantai Soromandi bagian barat Teluk Bima.
Tokoh Masyarakat Dusun Sonao, Desa Punti, Subari menuturkan, awalnya sumur itu adalah sebuah telaga kecil dan mata airnya akan terlihat ketika air laut surut. ”Rasa airnya tidak asin. Rasanya tawar, seperti air tawar pada umumnya,” ujarnya.
Air tawar di tengah laut itu diketahui saat pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Darurraihan Sonao ingin menggali sumur. Awalnya, mereka berusaha menggali sumur di sekitar area ponpes, yang lokasinya tidak jauh dari pantai. Namun tidak ditemukan sumber mata air.
”Sudah gali di beberapa titik, tapi tidak ada sumber mata air,” ungkap Subari, yang juga Kepala SMAN 2 Madapangga, Kabupaten Bima.
Setelah berusaha menggali sumber mata air, pihak Ponpes Darurraihan Sonao melihat sebuah telaga di dalam laut. Mereka mencoba rasa airnya dan ternyata tawar. Sehingga, telaga itu dipasangi gorong-gorong untuk menahan air laut masuk.
”Sebelum dipasangi gorong-gorong, telaga itu hanya bisa digunakan saat air surut. Kalau air laut lagi pasang, telaga tersebut tidak bisa digunakan dan tidak kelihatan,” beber Subari.
Setelah dipasangi gorong-gorong, sumur tersebut bisa digunakan kapan saja. ”Kalau air laut pasang, rasa airnya tetap tawar. Airnya jernih juga. Lebih enak dibanding air mineral berkemasan,” ungkap Magister Pendidikan ini.
Kini sumur tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air santri dan santriwati Ponpes Darurraihan Sonao. ”Berkat sumur itu, santri tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih,” terangnya.
Soal viral sumur ini, Subari mengaku, memang sebelumnya ada Syekh Soleh Abdullah Ar Rajihi dari Arab Saudi yang yang menanyakan soal sumur tersebut. ”Saat itu, Syekh ada di Mataram bersama pimpinan Ponpes Darurraihan. Saya kirim video dan sehari setelahnya Syekh datang ke lokasi sumur tersebut,” ujarnya.
Sejak viral, banyak warga yang berkunjung ke lokasi sumur seminggu terakhir ini. Mereka datang bersama keluarga untuk mencicipi rasa air sumur tersebut.
Ia juga meluruskan informasi yang beredar bahwa air sumur itu seperti rasa air zam-zam. ”Ini bukan air zam-zam, ini air biasa. Air tawar yang berada tengah laut,” katanya. (ain)