Dompu,katada.id-Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH, melantik jajaran Pengurus Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kabupaten Dompu, masa bakti 2025–2029. Pelantikan itu berlangsung khidmat dan berlangsung di Aula Pendopo Dompu, Senin (4/8).
Pelantikan itu kata Dae Juddin, bukan sekadar seremonial, melainkan peneguhan semangat kebangsaan dan pengabdian bagi para Purna Paskibraka. Dalam sambutannya dia menekankan bahwa Duta Pancasila memiliki peran strategis dalam menjaga dan memperkuat ideologi bangsa di tengah tantangan zaman.
“Menjadi Duta Pancasila adalah panggilan jiwa. Ini soal mempersembahkan diri untuk bangsa dan negara, melalui pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila,” tegasnya.
Wabup Dompu juga mengingatkan kembali lima sila Pancasila yang menjadi pondasi berbangsa dan bernegara
“Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai inilah yang harus terus dibumikan oleh para Duta Pancasila di tengah masyarakat, terutama generasi muda,” ungkapnya.
Jiwa Paskibraka Tak Sekadar Seragam
Sementara itu, Dede Sutisna, Kepala Departemen Peningkatan Kompetensi Pelaksana DPPI Pusat, memberikan pesan menyentuh tentang makna sejati jiwa Paskibraka.
“Menjadi Paskibraka bukan soal jabatan atau seragam, tapi tentang memiliki jiwa merah putih. Jiwa yang sabar, tidak sombong, tidak berhitung untung-rugi, dan selalu siap memberi untuk bangsa,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa siapa pun bisa memiliki jiwa Paskibraka—terlepas dari profesi atau latar belakang.
“Tukang becak, pedagang sayur, siapa pun yang rela berkorban dan menjaga semangat kebangsaan, dia adalah Paskibraka sejati.”
Pelantikan Bernuansa Budaya
Acara pelantikan ini juga dimeriahkan dengan tari tradisional “Kiri Maimu” dari sanggar Nggahi Rawi Pahu asuhan Dian Syahroni, ST., sebagai simbol kekayaan budaya Dompu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa.
Hadir dalam kesempatan tersebut, pejabat dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan, para staf ahli, pimpinan perangkat daerah, serta tokoh masyarakat dan insan pers. (*)













