Dompu, Katada.id – Pemkab Dompu menggelar rapat koordinasi (rakor) penanggulangan kemiskinan daerah tahun 2025 di Aula Bappeda dan Litbang, Senin (8/9). Rakor itu dipimpin Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).
Dalam arahannya, Wabup menegaskan pengentasan kemiskinan menjadi fokus pembangunan. Menurutnya, persoalan kemiskinan merupakan isu fundamental yang harus ditangani serius.
“Keluar dari kemiskinan berarti keluar dari kebodohan dan ketertinggalan,” tegasnya.
Dae Juddin mengungkap bahwa target penurunan kemiskinan dalam RPJMD 2025 sebesar 11,59 persen, dengan kemiskinan ekstrem 1,47 persen.
“Tahun 2026, angka kemiskinan diharapkan turun menjadi 10,5 persen dan kemiskinan ekstrem jadi 0,5 persen,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa strategi pengentasan kemiskinan dilakukan melalui tiga langkah utama, yakni mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan meminimalisir kantong-kantong kemiskinan.
“Ini pekerjaan lintas sektor dan OPD, semua harus bergerak cepat agar target penurunan tercapai,” ujarnya.
Disaat bersamaan Ia juga menyoroti Desa Sori Tatanga, Kecamatan Pekat, yang masih masuk kategori miskin ekstrem meski berada di kawasan investasi PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS).
“Ini ironis dan perlu mendapat perhatian serius,” bebernya.
Sebagai informasi, Rakor dihadiri Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Nukman, Plt Kepala Bappeda Muhammad Adhar, Kepala BPS, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Bank NTB Syariah, hingga perwakilan PT SMS. (*)
