Kota Bima, katada.id – Kantor Lurah Penato’i Kecamatan Mpunda, Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) disegel warga. Penyegelan ini berlangsung mulai Senin malam hingga Selasa pagi ini (19/9).
Warga Penato’i menyegel kantor lurah dengan memaku kayu di pintu masuk. Di situ juga, mereka memajang sejumlah tulisan sebagai bentuk protes terhadap Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi. Di antaranya, “Wali Kota Bima Jangan Jadi Pembohong dan Penipu.” serta “Kantor Kami Segel-Masyarakat Penatoi.”
Aksi penyegelan ini buntut tidak dilantiknya Lurah Penato’i sesuai aspirasi warga yang dijanjikan beberapa waktu lalu.
Perwakilan massa aksi, Mujiburahman mengaku penyegelan ini buntut dari kekecewaan warga karena Wali Kota Bima yang tak menepati janji. Tidak melantik Muhammad Idrus sebagai Plt Lurah Penato’i usai meninggalnya Lurah Penato’i Edy Sukardin terdahulu.
“Dia justru melantik orang lain. Padahal saat itu kami sudah buatkan surat pernyataan dengan Wali Kota Bima untuk melantik Muhammad Idrus sebagai Lurah Penato’i,” ungkitnya.
Surat peryataan itu dibuat usai Wali Kota Bima memberikan bantuan bibit ikan untuk warga Penato’i. Bahkan saat itu disaksikan pemerintah Kecamatan Mpunda, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan sejumlah elemen terkait lainnya.
“Disaksikan oleh tokoh masyarakat saat kami serahkan surat pernyataan. Kok bisa-bisanya dia ingkar janji, itu munafik namannya,” kata dia.
Sementara itu, Camat Mpunda Ma’ruf Har yang turun ke lokasi tidak berani berkomentar banyak. Ia tidak tahu pasti soal rotasi dan mutasi yang terjadi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
“Aspirasi ini akan kami sampaikan ke Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi. Beliau yang lebih tahu soal itu,” tandasnya.
Hingga berita ini ditulis, aksi penyegelan Kantor Lurah Penato’i masih terus berlanjut. Massa aksi kompak tidak akan membuka segel kantor sebelum Wali Kota Bima melantik Muhammad Idrus sebagai Lurah Penato’i. (ain)