Lombok Timur, katada.id – Konten kreator Erika Richardo berhasil menggalang dana sebesar Rp1.128.323.700 dalam enam hari lewat platform Kitabisa.com.
Dana ini akan digunakan untuk membangun dua sekolah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang kondisinya memprihatinkan.
Erika membagikan cerita di balik penggalangan dana tersebut. Ia mengaku sering bepergian ke pelosok Indonesia, tidak hanya untuk mencari inspirasi lukisan, tapi juga untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat daerah.
“Kalau kalian udah lama ngikutin aku, mungkin tahu ya, aku senang banget eksplor ke pelosok Indonesia. Dari semua perjalanan itu, aku makin sadar, masih banyak anak-anak yang harus berjuang keras hanya untuk bisa belajar,” kata Erika dikutip dalam uraian penggalangan dana di Kitabisa.com, Minggu (27/7).
Erika mengungkapkan bahwa dana tersebut akan difokuskan untuk merenovasi dua sekolah, yaitu TK Maca Pasir Putih di Pemenang Barat, Lombok Utara dan KB Anak Sholeh NW di Dusun Jeruk, Desa Rarang Selatan, Lombok Timur.
TK Maca Pasir Putih didirikan tahun 2019 karena saat itu belum ada PAUD di desa tersebut. Hingga kini, sekolah ini masih berdiri dari bambu dengan atap daun kelapa.
Luas bangunannya hanya 4×3 meter dan hanya memiliki dua ruangan untuk tiga kelompok belajar. Anak-anak pun terpaksa harus bergantian atau belajar bersama di ruangan yang sempit.
Sementara itu, KB Anak Sholeh NW sebelumnya menumpang di masjid, lalu pindah ke gubuk kecil sebelum mulai membangun gedung sendiri. Namun, baru satu gedung yang selesai dibangun, sementara satu lagi masih setengah jadi.
Gedung yang belum selesai itu tetap digunakan karena tidak ada pilihan lain. Anak-anak di sana terbagi menjadi empat kelompok belajar, dengan ruangan seadanya.
“Kebayang nggak, betapa sempit dan nggak amannya kondisi itu untuk anak-anak usia dini? Karena itu, aku mau ajak kalian bantu anak-anak ini bisa belajar lebih nyaman dan aman,” ujarnya.
Erika berharap, melalui renovasi ini, anak-anak di kedua sekolah tersebut bisa memiliki ruang belajar yang aman, nyaman, dan layak.
“Aku percaya, setiap anak pantas punya ruang belajar yang aman dan layak. Terima kasih ya, sudah mau ikut jadi bagian dari cerita ini,” pungkasnya. (*)