BIMA-Warga Dusun Ndano Ndere, Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, NTB belum keluar dari krisis air bersih. Sejak Indonesia merdeka, warga masih dilanda kekurangan air.
Saat ini, mereka harus ’mengemis’ air di desa tetangga, yaitu Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Bima. Jaraknya terbilang jauh, sekitar 3 kilometer.
’’Bukan kekurangan air lagi, apa mungkin namanya. Krisis air bersih di sini sudah berpuluhan tahun terjadi. Dusun Ndano Ndere ini termasuk daerah yang belum merdeka,’’ ketus Kepala Desa Bajo, Sakban H Ibrahim dihubungi melalui telephone seluler, Rabu (3/7).
Ia mengatakan, pihaknya sedang mengusulkan kepada pemerintah agar kekurangan air di dusun tersebut bisa diatasi. Salah satunya dengan meminta sumur bor. ’’Kita sedang ajukan sumur bor. Pemdes yang dulu sudah pernah usulkan, tapi tidak pernah diindahkan,’’ terangnya.
Sakban mengaku, sudah berkali-kali bantuan pemerintah turun, seperti pengadaan pipa. Tetapi proyek-proyek tersebut selalu kandas dan tidak mampu mengatasi kekurangan air bersih di Ndano Ndere.
’’Sering turun bantuan. Ada sekitar tiga hingga empat kali proyek turun tapi selalu gagal. Ada juga proyek dari dana aspirasi DPRD NTB, namun gagal juga,’’ bebernya.
Ia menambahkan, puncak kekurangan air akan terjadi di atas Agustus hingga November. Merujuk dari tahun lalu, untuk mengatasi kekurangan air, warga biasanya mengambil di Dusun Bajo menggunakan mobil pikap dan sepeda motor. Ada juga yang tetap mengambil di Desa Doridungga.
’’Untuk sementara, memang masih ada air di bak. Tapi debit airnya kecil. Tidak mencukupi kebutuhan warga. Makanya ada warga yang ngambil ke desa tetangga,’’ tandasnya. (sm)