Lombok Utara, katada.id- Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto membuka Rapat Koordinasi (Rakor) pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Keselamatan dan pemanfaatan kawasan konservasi di tiga Gili, Yakni Gili Trawangan, Meno dan Air Selasa (15/11). Tampak hadir juga Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi, Kepala SAR Mataram Nanang Sigit, Para kepala OPD terkait lingkup Pemda KLU, serta tamu udangan.
Dalam sambutannya, Danny mengapresiasi pihak BKKPN Kupang yang telah berinisiatif untuk melakukan kegiatan ini, baik untuk didarat maupun dilaut khususnya dikawasan wisata tiga Gili.
“Kami mengapresiasi kepada pemerintah provinsi maupun pusat serta pihak lainnya yang telah memberikan perhatian khusus ke kawasan wisata Tramena ini,” ucapnnya.
Danny menejelaskan, bahwa kawasan tiga gili ini masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sekaligus sebagai kawasan penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sehingga membutuhkan dukungan yang luar biasa.
Seperti yang diketahui, kawasan wisata tiga Gili ini menyuguhkan potensi yang sangat luar biasa, baik pantai maupun keindahan alamnya. Hal inilah yang membuat tiga Gili ini menjadi daya tarik luar biasa bagi wisatawan yang datang, juga sekaligus menjadi sumber PAD tersebar bagi Pemda KLU.
Kata Danny, tidak bisa di pungkiri tantangan di tiga gili sangatlah banyak, diantaranya bagaimana meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan sumber daya manusia.
“Harapan kita pada semua pihak terkait untuk tetap menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata didaerah khususnya Lombok Utara,”harapnya.
Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi mengatakan workshop sebagai langkah awal untuk memulai memperhatikan aspek-aspek keselamatan dalam kawasan wisata diketiga gili.
“Dari sisi keselamatan masih sangat minim sehingga membutuhkan perhatian serius dari semua stakeholder,”ujarnya.
Kata dia, kawasan wisata tiga gili menjadi destinasi wisata nasional, bahkan internasional. Sehingga penerapan aturan-aturan yang ketat dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kenyamanan para wisatawan yang berkunjung pelru dilakukan.
“Makanya mari kita terapkan aturan ketat dengan tujuan kenyamanan,”(ham)