Penis Pria di NTB Patah saat Bercinta dengan Posisi Reverse Cowgirl Terbalik

0
Ilustrasi. (google/net)

Mataram, katada.id – Seorang pria di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami patah penis. Ia mendatangi rumah sakit setelah penisnya tertekuk saat berhubungan seks dalam posisi reverse cowgirl terbalik.

Peristiwa yang dialami pria 37 tahun ini disorot media internasional. Seperti dilansir dari Mail Online, pria yang dirahasiakan identitasnya ini menderita sakit dengan kondisi penis bengkak, berdarah, memar parah, dan berubah warna menjadi keunguan.

Dokter menyebut kondisi penis pria itu menyerupai terong. Penisnya patah dan harus dilakukan operasi darurat untuk memperbaiki kerusakannya.

Ahli Urologi di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB menerangkan bahwa pasien mendengar suara retakan saat berhubungan seks dengan posisi reverse cowgirl terbalik. Pada posisi itu, wanita berada di atas dan membelakangi pasangannya.

Pria itu segera merasakan sakit yang parah, sehingga kehilangan ereksi. Penisnya juga mulai mengeluarkan darah dari penisnya. Pasien juga tidak bisa buang air kecil.

Dokter mengatakan pasien juga mengidap hematoma, yaitu cedera pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan darah merembes keluar ke jaringan sekitarnya.

Setelah operasi, petugas medis, melakukan ‘tes ereksi buatan’ untuk memastikan tidak ada kebocoran dari luka dan penis tidak lagi bengkok. Penis kemudian dijahit kembali dan ditutup dengan perban. Penis pria itu masih membiru 3 hari kemudian saat perbannya dilepas.

Pada pemeriksaan beberapa minggu kemudian, dokter mencatat bahwa penis pria itu ‘dalam kondisi baik.’ Dia bisa ereksi dan buang air kecil secara normal.

Para petugas medis mengatakan cedera dapat terjadi ketika penis yang sedang ereksi mengenai perineum atau tulang kemaluan pasangannya selama hubungan seks ‘kuat’. Kondisi ini dapat menyebabkan penis tertekuk.

Reverse cowgirl atau yang disebut juga sebagai posisi ‘superior wanita’ dikenal karena risikonya melukai penis yang sedang ereksi. Tidak ada tulang di penis, tapi cederanya dikenal juga sebagai ‘patah tulang’ penis.

Anatomi ereksi didasarkan pada dua tabung spons yang diisi dengan darah dan mengeras, serta selubung fibrosa kuat yang mengelilinginya (tunica albuginea). Tunica albuginea yang berada di bawah tekanan yang ekstrim dapat patah dan menyebabkan penis bengkok. Petugas medis mencatat bahwa jaringan di tunica albuginea pria itu pecah.

Dalam jurnal Urology Case Reports, dokter mencatat bahwa selain saat berhubungan seks, penis patah dapat terjadi saat masturbasi atau membalikkan tubuh di tempat tidur. Ahli urologi menjelaskan ‘kedaruratan urologis yang sangat tidak umum’ mudah dikenali dan didiagnosis karena umumnya menyebabkan suara pecah, bengkak tiba-tiba, memar, dan nyeri hebat. Pengidapnya mungkin juga sulit buang air kecil dan pendarahan pada penis. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here