Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Dinilai Minim Promosi, Penjualan Tiket MotoGP 2023 di Astindo Menurun

×

Dinilai Minim Promosi, Penjualan Tiket MotoGP 2023 di Astindo Menurun

Sebarkan artikel ini
Sahlan M Saleh saat diwancarai di ruangan kerjanya

Mataram,Katada.id- Pergerakan penjualan tiket event MotoGP Mandalika tahun ini diakui Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB belum seperti yang diharapkan. Dari target 20 ribu yang ditetapkan, hingga saat ini baru terjual sebanyak 500 tiket.

“Penjualan tiket Alhamdulillah terus bergerak, hanya saja pergerakannya tidak ideal seperti yang kita harapkan,” ujar Ketua Astindo NTB Sahlan M Saleh, Selasa (3/10/2023).

Example 300x600

Hal ini dikatakan Sahlan disebabkan banyak faktor. Di antaranya, ada banyak gerai penjualan tiket tersedia di NTB, dan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kejadian pada saat MotoGP sebelumnya. Kemudian masih mahalnya biaya yang dikeluarkan.

“Terutama dari segi transportasi dan lainnya, termasuk tiket pesawat. Makanya itu mempengaruhi penjualan tiket kami di Astindo,” sambungnya.

Dari 500 tiket yang terjual tersebut, 80 persennya berasal dari luar daerah dan 20 persen dalam daerah. Sedangkan untuk dari luar negeri, ada dari Australia sebanyak 30 orang lebih.

Jumlah ini diakui Sahlan berbeda jauh dibandingkan 2022 lalu. Pada saat itu, Astindo bisa menjual hingga 7.000 tiket. Pihaknya cukup pesimis bisa mengejar target, mengingat event tersebut tinggal menghitung hari.

Bahkan informasi yang didapatkannya, hingga saat ini kamar-kamar penginapan masih cukup banyak tersedia atau kosong. Baik itu di Senggigi, Mataram, maupun Gili Tramena.

“Informasi dari teman-teman kami, masih banyak kamar yang belum terjual, malahan sekarang hotel-hotel turunin harga sekarang,” bebernya.

Selain beberapa faktor di atas, penyebab menurunnya penjualan tiket juga dikarenakan waktunya yang dengan MotoGP Sepang Malaysia. Terlebih biaya yang harus disiapkan penonton ternyata lebih murah ke Sepang.

“Tidak hanya itu, kurangnya kita melakukan promosi dan kampanye juga,” kata Sahlan.

Menurutnya, kondisi saat ini menunjukkan seluruh stakeholder terkait lebih siap pada 2022 lalu. Hal ini terlihat dari spanduk promosi MotoGP yang kalah jumlah dibandingkan spanduk Caleg.

“Kalau dulu kan semua orang masang, bahkan OPD semua kabupaten/kota se NTB,” terangnya.

Dirinya juga menilai, promosi yang dilakukan tahun ini terbilang terlambat, karena dimulai sekitar Agustus lalu. Menurutnya, promosi bagusnya dilakukan mulai setahun sebelum kegiatan dimulai.

“Kita kampanyekan di 2023 ini infrastruktur kita sudah baik, pelayanan lebih siap dan semua kegiatan kita sudah siap, sehingga membuat kenyamanan bagi wisatawan maupun penonton motoGP,” jelasnya.

Meski penjualan menurun, Sahlan mengatakan pihaknya terus berusaha optimis mencoba memenuhi target penjualan tiket MotoGP. Semua anggoat Astindo NTB terus bergerak melakukan promosi terkait event ini.

“Soal berapa total penjualan ini secara global, yang MGPA itu saya tidak tahu,” akunya.

“Kendala terbesar sekarang adalah tiket pesawat mahal, tidak ada seat, dan jadwal full. Tapi kami sudah promosi ke mall besar di Jakarta, Jogjakarta, dan Surabaya,” tandasnya. (ham)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *