Jemput PON 2028, Aliansi Masyarakat Sipil NTB Desak Pemprov Lebih Agresif
Mataram, katada.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII yang rencananya akan dilangsungkan di NTB dan NTT tahun 2028.
Aliansi Masyarakat Sipil NTB yang terdiri dari dari 22 organisasi kepemudaan menyatakan sikap mendukung PON 2028.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Sipil NTB, Karman mengatakan pemerintah provinsi NTB lebih agresif menjemput ajang olahraga tingkat nasional itu.
“Kami mendesak pemrov NTB agresif menjemput PON NTB,” kata Karman, Selasa (6/5).
Karman mengatakan kegiatan event bergengsi ditingkat nasional itu akan memberikan dampak positif bagi daerah.
“Berapa banyak uang yang berputar untuk daerah. Potensi perputaran uang mencapai miliaran hingga triliunan rupiah,” kata dia.
Ia mengatakan event PON 2028 akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat melalui kedatangan ribuan atlet, ofisial, dan tamu dari seluruh Indonesia. “Sektor yang terdampak langsung. Yakni: UMKM, penginapan, transportasi, kuliner, dan pariwisata,” kata dia.
Selain itu, kegiatan PON akan membuka lapangan kerja dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
“Ini adalah kesempatan langka dan berharga,” lanjut dia.
Lebih lanjut ia mengatakan PON 2028 adalah peluang emas bagi NTB. “Jangan disia-siakan. Jadikan ini batu loncatan untuk kebangkitan ekonomi dan harga diri daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KNPI NTB Taupik Hidayat mengaku bahwa keuntungan jika Provinsi NTB menjadi tuan rumah adalah para atlet tidak lagi harus melakukan seleksi yang panjang dan berjenjang mulai dari bawah. Salah satunya Pra-PON.
“Yang utama, jika jadi tuan rumah PON itu, maka atlet-atlet kita bisa banyak masuk. Ini karena seleksi atlet hanya dilakukan secara internal didalam daerah,” ungkapnya.
Taupik menambahkan bahwa persoalan dirinya melaporkan pengurus KONI NTB ke Kejati adalah hal lain.
Sebab, dampak dari PON adalah dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Utamanya, infrastruktur pendukung mulai stadion, jalan raya dan venue pertandingan akan dibangun oleh pemerintah pusat.
“Jika venue kita berstandar internasional, maka kita akan bisa menggelar pertandingan internasional sehingga mendukung program sport tourism,” tandas Taupik.(red)