Mataram, Katada.id- Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Barat (BWS NTB) menggelontorkan anggaran fantastis untuk mengendalikan banjir di Kota Bima Provinsi NTB. Usai kota Bima jadi langganan banjir di setiap tahun.
Tidak tanggung-tanggung pagu anggaran yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi daya rusak banjir dan meningkatkan fungsi sungai itu mencapai Rp 152.675.168.000.
Proyek bertajuk Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities (Phase 2) Sub Project Bima, Package IVB. Penanggung Jawab proyek itu Kepala Satuan kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara I. Sementara pelaksanaan kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai I SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Nusa Tenggara I.
Proyek tersebut dilaksanakan menggunakan skema Multi Years Contract (MYC) selama tahun, 2024-2026. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan adalah 20 bulan, sejak ditandatanganinya kontrak. Berlokasi di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kota Bima.
Proyek ini sedang berjalan dan diharapkan dapat membuat warga Kota Tepian Air, bisa bernafas lega dari ancaman banjir yang jadi rutinitas tiap tahun.
Dilansir dari LPSE Kementerian PUPR, Kegiatan itu akan dipusatkan pada 10 kegiatan. Meliputi: Pekerjaan Persiapan, Penerapan SMKK, Normalisasi Alur Sungai, Perkuatan Tebing, Rehabilitas Bendung, Jembatan, Inlet Drain, Pembuatan Rumah Pompa, Kolam Retensi Sungai Romo dan Pekerjaan Landscape Kolam Retensi Sungai Romo.
Mengutip LPSE Kementerian PUPR itu, indikator keberhasilan kegiatan itu adalah panjang bangunan pengendali daya rusak banjir, yaitu 13.41 Km. Sebagai informasi dalam laman LPSE Kementerian tersebut tidak ditemukan rekanan atau pelaksana proyek tersebut. (sm)













