Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Pemprov NTB dan Lombok Barat Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Pelabuhan Senggigi, Alokasikan Anggaran 12 Miliar 

×

Pemprov NTB dan Lombok Barat Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Pelabuhan Senggigi, Alokasikan Anggaran 12 Miliar 

Sebarkan artikel ini
Plt. Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal

Mataram, katada.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bahu-membahu mempercepat revitalisasi Pelabuhan Senggigi. Langkah ini ditempuh untuk memperkuat konektivitas transportasi laut, terutama dari Bali menuju Lombok, sekaligus menjadi upaya strategis dalam menghidupkan kembali pariwisata Senggigi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal mengungkapkan, saat ini penguatan konektivitas laut menjadi prioritas utama. Terbatasnya jadwal penerbangan dari Bali ke Lombok membuat jalur laut menjadi alternatif yang sangat potensial.

Example 300x600

“Kenapa kita perkuat konektivitas laut? Karena masalah di transportasi udara dari Bali ke Lombok terbatas. Maka kita harus perkuat kapal cepat dari Bali ke Lombok, salah satunya lewat revitalisasi Pelabuhan Senggigi,” ujar Faozal di Mataram, Kamis (13/6).

Dalam kolaborasi ini, Pemprov NTB menangani penguatan dari sisi darat, sementara Pemkab Lombok Barat fokus pada penataan sisi laut. Pasar Seni Senggigi akan dijadikan sebagai pintu masuk (gate) menuju dermaga.

“Sisi darat dikerjakan Pemprov melalui pengembangan Pasar Seni Senggigi. Sedangkan sisi laut dikerjakan Pemkab Lombok Barat, yang saat ini tengah mempersiapkan proses lelang proyek,” jelas Faozal yang juga menjabat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB.

Pemkab Lombok Barat sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk proyek revitalisasi sisi laut Pelabuhan Senggigi.

Proyek revitalisasi ini saat ini tengah memasuki tahap Detail Engineering Design (DED) dan studi kelayakan (Feasibility Study) yang tengah disiapkan oleh Pemprov NTB.

Menurut Faozal, mempercepat pemulihan pariwisata Senggigi tidak bisa lepas dari penguatan konektivitas transportasi laut. Apalagi saat ini terdapat lebih dari 3.500 kamar hotel di kawasan Senggigi yang memerlukan kehadiran wisatawan secara berkelanjutan.

“Senggigi ini berat untuk okupansi hotel. Satu-satunya jalan adalah memperkuat konektivitas laut. Kompetitor Senggigi, yakni Mandalika, lebih diuntungkan karena dekat bandara dan punya daya tarik seperti sirkuit internasional,” jelasnya.

Saat ini, terdapat dua kapal cepat yang sudah beroperasi melayani rute Bali-Senggigi setiap hari. Namun kapasitas tersebut masih belum mencukupi. Dengan revitalisasi dermaga, Faozal berharap akan lebih banyak kapal yang bisa bersandar ke depan.

“Mudah-mudahan revitalisasi ini bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap transportasi udara, khususnya jalur Bali-Lombok,” pungkasnya. (red)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *