Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Kepala Kamar Mesin KM Shelly Indah Ditemukan Tak Bernyawa di Bima

×

Kepala Kamar Mesin KM Shelly Indah Ditemukan Tak Bernyawa di Bima

Sebarkan artikel ini
Seorang anak buah kapal (ABK) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di atas Kapal Motor (KM) Shelly Indah

Kota Bima, katada.id – Setelah seorang anak buah kapal (ABK) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di atas Kapal Motor (KM) Shelly Indah yang tengah berlabuh di kolam pelabuhan, Selasa (29/7).

Korban diketahui bernama Mohamad Ayub Riadi (41), Kepala Kamar Mesin kapal tersebut.

Example 300x600

Informasi yang dihimpun, jenazah korban ditemukan sekitar pukul 14.12 Wita di dalam kamar kapal. Petugas dari Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima bersama personel Sat Polairud Polres Bima Kota, pihak KSOP Kelas IV Bima, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan langsung turun tangan melakukan evakuasi.

Kapolres Bima Kota AKBP Didik Putra Kuncoro, melalui Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima IPTU Kuntho T. Prakoso, membenarkan kejadian tersebut.

“Kami bergerak cepat begitu menerima laporan dari agen kapal. Evakuasi dilakukan dengan melibatkan unsur terkait dan sesuai prosedur,” ujar IPTU Kuntho.

Korban merupakan warga Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia terakhir terlihat oleh rekan kru pada Senin malam (28/7) sekitar pukul 23.00 Wita, ketika masuk ke kamar. Namun, hingga siang keesokan harinya, korban tak kunjung terlihat.

Kapten Kapal, Rudi Adnanto, menyampaikan bahwa KM Shelly Indah telah berada di Pelabuhan Bima sejak Sabtu (26/7) untuk antre muatan jagung. Aktivitas kru berjalan normal hingga siang hari kejadian, saat kru hendak melakukan pengelasan dan mencari korban. Karena tak ada respons dari kamar korban, dua kru mencoba masuk lewat jendela dan mendapati korban sudah tak bernyawa.

“Setelah kapal kami minta untuk bersandar, tim identifikasi dari Polres Bima Kota langsung melakukan olah TKP,” terang IPTU Kuntho.

Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan. Di dalam kamar korban ditemukan obat jenis tablet bermerek “Candesartan Cilexetil”, yang diketahui digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan jantung.

“Korban sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit jantung dan sempat mengeluhkan sesak napas sekitar dua bulan lalu,” tambahnya.

Pukul 16.20 Wita, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Bima menggunakan ambulans untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kematian.

Pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan pendalaman atas kasus ini. “Kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Penyelidikan tetap dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” pungkas IPTU Kuntho. (*)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *