Bima, katada.id – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah tetap konsisten menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai lapisan di seluruh daerah di NTB. Tradisi itu dimulai sejak lama.
“Saya ingin menyerap aspirasi masyarakat hingga ke RT dan dusun-dusun. Jangan sampai, saya mendengar hal yang baik-baik, tapi kenyataannya tidak demikian,” ujar Gubernur saat silaturahmi dan berdialog langsung dengan kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Kamis (30/7).
Silaturahmi yang digelar di pinggir pantai dan bawah pohon beringin tersebut berjalan dengan penuh kehangatan. Keakraban pun tampak jelas. Berbincang sambil duduk bersila penuh kehangatan bersama masyarakat Kabupaten Bima.
“Sekarang ini, tiga puluh lebih kami bawa kepala dinas. Jadi, apapun keluhan ataupun masukan masyarakat, bisa disampaikan langsung ke dinas terkait,” ujar Gubernur.
Sekarang, lanjut Gubernur, kepala desa ataupun masyarakat lainnya diminta langsung berkomunikasi dengan kadis terkait. Tidak boleh ada jarak antara pemerintah dengan masyarakat. Keduanya harus bersinergi.
“Kita harus sama-sama bersinergi, bahu membahu, tentunya itu semua kita lakukan untuk kemajuan daerah kita,” seru Bang Zul.
Bang Zul pun mempersilakan, para warga yang hadirin untuk memberikan masukan. Ia juga menegaskan, masyarakat bebas memberikan saran kepada Pemprov NTB. Sebab, kekompakan dan keutuhan pemimpin dengan masyarakat menjadi salah satu faktor majunya suatu daerah.
“Saya bersama puluhan kepala dinas lainnya datang untuk silaturahmi dan mendengar masukan dari masyarakat kabupaten Bima,” tutup Bang Zul, kemudian meminta masyarakat untuk bertanya atau memberikan masukan.
Fathur, salah seorang masyarakat Desa Punti mengucapkan banyak terimakasih kepada Gubernur beserta rombongan. Menurutnya, kedatangan Gubernur bersama kepala OPD tersebut meningkatkan imun masyarakat.
“Sering kami lihat, pak Gubernur silaturahim dengan kades di Lombok. Alhamdulillah sekarang beliau datang ke pulau sumbawa. Adil rasanya,” ujarnya.
Apalagi, tambahnya, keinginan warga untuk membangun pariwisata di Bima cukup tinggi. Sehingga warga sangat membutuhkan arahan dari para pemimpinnya.
“Saya mengusulkan adanya kamar mandi di setiap wisata, alhamdulillah pak gubernur langsung mengarahkan saya ke dinas pariwisata dan ditindaklanjuti,” tutup pria pegiat pariwisata tersebut. (izl)