5.300 rumah tangga di Pulau Sumbawa belum nikmati listrik

0
ilustrasi listrik. (Shutterstock)

Mataram, katada.id – Rasio elektrifikasi (tersedianya listrik) NTB per September 2020 sebesar 99,8 persen. Seluruh desa di NTB sendiri telah seratus persen menikmati listrik sejak Desember 2018. Tinggal 44 dusun dengan 5300 rumah tangga (pelanggan) menunggu kehadiran PLN NTB.

Hal itu disampaikan saat penandatanganan MoU Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sepeda Listrik Matric B antara PLN NTB dan Pemprov NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (23/10).

“Ketersediaan listrik dapat meningkatkan produktifitas. Geliat ekonomi akan terpacu dengan sendirinya,” ujar Gubernur Dr Zulkieflimansyah dalam sambutannya.

PLN NTB telah berkomitmen menghadirkan listrik sampai ke dusun terpencil. General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran mengatakan, 44 dusun tersebut rata rata berada di kabupaten Sumbawa dengan akses jalan yang sulit untuk pemasangan jaringan listrik.

Dengan jumlah pelanggan sebanyak 424 ribu yang dikelola oleh PLN UP3 Bima dan Sumbawa, khusus kelistrikan di pelosok Sumbawa secara bertahap akan terkoneksi jaringan listrik.

“Untuk akses jalan yang sulit kami akan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum,” terang Lasiran.

Untuk sistem interkoneksi Sumbawa, ketersediaan daya pembangkit PLN sebesar 134 MW dengan beban puncak pada malam hari sebesar 110 MW. Artinya masih ada cadangan 24 MW yang bisa digunakan untuk jaringan baru maupun peningkatan layanan listrik 12 jam. Seperti di kecamatan Ropang dan Lantung yang juga baru mendapatkan layanan listrik 24 jam setelah PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 26, 67 kilometer sirkit, yang menghubungkan sistem kelistrikan isolated Sub Lantung dan Sub Lebin dengan sistem kelistrikan Sumbawa.

“Tahun depan, 44 dusun tersebut secara bertahap kami nyalakan (listrik) sesuai dengan komitmen PLN untuk NTB, Nusa Terang Benderang,” tutup Lasiran. (rif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here