Siap Dikunjungi, Wisata Tiga Gili Terapkan CHSE

0
SIMULASI: Tim medis tengah membawa pasien (dua kiri)yang diduga terpapar Covid-19 dari Gili Trawangan ke Bangsal untuk diperiksa lebih lanjut ke rumah sakit.(istimewa)

Lombok Utara, Katada.id – Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) KLU lakukan simulasi cleanliness, health, safety, environment (CHSE) di tiga Gili (Trawangan, Meno, dan Air).

“Upaya yang kita lakukan ini adalah untuk meyakinkan ke dunia, bahwa tiga Gili ini sudah aman dan siap untuk dikunjungi,” ungkap Kadispar NTB Lalu Muhamad Faozal Selasa (15/12).

Ia menjelaskan, standar agar tempat wisata bisa dikunjungi adalah sudah memiliki sertifikat serta menerapkan CHSE. Kata dia, upaya ini juga merupakan bagian untuk menyambut tahun baru. Artinya simulasi ini menunjukan di dunia bahwa di Gili tetap mengedepankan protokol Covid-19. Mulai dari pelaku wisawatan sampai dengan pengusaha diberikan arahan dan pemahaman tentang bagaimana penanganan dan pembatasan yang berlibur ke Gili ditengah pandemi Covid-19.

“Pokoknya kita ini membuktikan bahwa Gili ini siap dikunjungi, karena sudah menerapkan standar CHSE, terlebih lagi Gili ini adalah pintu masuknya wisata, makanya kita lakukan simulasi disini,” jelas dia.

Lanjut dia, dalam simulasi ini tidak hanya Dispar saja. Namun semua OPD yang berkaitan menangani Covid-19 dilibatkan semua. Hal ini agar mempermudah masing-masing OPD mengambil langkah sesuai SOP yang sudah ditetapkan jika ada terjadinya kasus.

“Jadi kalau ada kasus, Dikes sudah tahu perannya seperti apa, BPBD juga, SAR, hingga seluruh elemen yang berkaitan langsung dengan pariwsata ini,” sambungya.

Sementara itu, Kasi Pemasaran dan Analisa Pasar Wisata Disbudpar KLU Alwi Agusto menambahkan, CHSE merupakan prosedur internasional dan menjadi standar bagi destinasi wisata dunia. Untuk itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada pengusaha dan masyarakat, dengan tujuan memberitahukan bahwa Gili sudah layak dikunjungi.

“Karena bagaimanapun, kalau kita tidak terapkan ini, maka kita tidak akan dilirik. Makanya penting kita sosialisasikan kepada pengusaha dan pelaku wisata, agar wisawatan merasa nyaman,” ujar dia.

Kata dia, setelah simulasi ini selesai, dipintu masuk tiga Gili akan disiagakan beberapa personil kesehatan dan satgas guna memantau kondisi. Artinya ketika wisatawan berkunjung, tim langsung melakukan pengecekan, pemeriksaan dan lain sebagainya. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan bahwa yang berkunjung tidak terpapar Covid-19. Hal inipun sudah dilakukan kepada masyarakat atau wisatawan yang sudah ada di tiga Gili.

“Pokoknya ini adalah langkah sigap, ketika nanti ditemukan positif, pihak hotel pun sudah tahu harus melakukan apa” pungkasnya. (ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here