MATARAM-Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melaui Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) dan Komite Pengembangan Organisasi Korwil Bali-Nusra bekerjasama dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) serta didukung Pemprov NTB, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Industrialisasi NTB.
Acara ini dihadiri puluhan peserta yang merupakan perwakilan empat pilar ekonomi, populer disebut ABCG (Academic, Business, Community, Government) itu berlangsung di Ruang Rapat Utama Gubernur NTB, Jum’at (9/8) pagi.
Tampil sebagai Keynote speaker Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa industrialisasi tidak harus selalu dimaknai sebagai hal yang bombastis, tapi intinya harus dapat diimplementasikan.
“Jangan sampai kita berbicara yang hanya indah di atas kertas saja. Tapi intinya semua harus measurable, dengan tahapan yang jelas. Step by step nya dapat dilaksanakan, ketika semua kerangka kerja itu realistis. Maka, Pemprov NTB siap mensupport penuh dengan sumber daya yang kami miliki,” terang peraih Predikat Peneliti Terbaik Indonesia ini.
Doktor Zul, sapaan akrabnya, juga menantang PII untuk bisa membuat produk nyata yang inovatif dan kreatif untuk NTB. Terutama dalam rangka menyongsong event dunia, MotoGP dimana NTB sebagai tuan rumahnya.
“Event MotoGP sudah dekat. Event itu jangan hanya dipandang parsial. Tapi lihat multi efek ekonominya dari event internasional ini. Kita tidak mau jadi penonton di daerah sendiri. Jadi harus ada produk real yang bisa kita hasilkan made in NTB di acara tersebut. Misalnya helm, kenapa tidak bisa diproduksi helm yang kita promosikan saat acara MotoGP? Bisa saja bahannya dari serabut kelapa, dan lainya” tantang pria jebolan Havard Business School-USA ini.
Sementara itu, Ketua BKTI PII yang juga Presiden IOI, Ir. I Made Dana Tangkas, IPU, menyambut tantangan Gubernur NTB, tersebut dengan memaparkan rencana industrialisasi yang dianggap visible di NTB, antara lain kendaraan listrik untuk support kendaraan pedesaan dan industri. Termasuk industri berbasis kelautan, perikanan, kehutanan, dan pertanian. Termasuk siap membuat helm dari bahan local, sesuai permintaan Gubernur NTB.
“Hari ini, kami telah menghadirkan tiga tim pelaku bisnis yakni kelapa, perikanan, dan kelautan. Sementara, saya sendiri telah berpengalaman tiga puluh tahun di industri mobil, baik sebagai Direktur Toyota, maupun sekarang sebagai Presiden IOI. FGD ini lebih pada perkenalan, penjajakan dan brainstorming. Agar master plan bisnis untuk membantu Pemprov NTB tidak salah arah,” papar I Made Dana Tangkas.
Made berjanji pihaknya akan menggelar acara FGD kembali dengan menghadirkan berbagai pihak ABCG yang relevan dari Pusat untuk bersinergi dengan ABCG di NTB. Untuk mensupport penuh program industrialisasi Gubernur NTB.
Koordinator Wilayah PII Bali-Nusra, Ir. Hadi Santoso, ST, MM, IPM yang memoderatori jalannya FGD, mengakui bahwa kegiatan FGD kali ini disiapkan hanya dalam waktu dua hari. Setelah ada kepastian kesiapan pihak BKTI PII hadir di NTB.
“Persiapannya memang mepet, untung semua pihak mensupport penuh, terutama Pak Gubernur, Pengurus Pusat PII, maupun ABCG di NTB. Jadi, Alhamdulillah perwakilan ABCG lumayan lengkap. Insya Allah dengan dukungan semua pihak tersebut, di bulan September kita bisa real action,” terang Hadi.
Acara yang berlangsung sekitar empat jam itu, selain Gubernur NTB dan Ketua BKTI PII, semua pihak yang hadir memberikan presentasi singkat. Hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Patai Indoensia (IPERINDO), Lilik Sutanto, Pengurus Pengusaha Perikanan Indonesia(PATRIA), Agus Triwahyono, Tim ITDC NTB, I Gusti W Bratasuta, Decky F Sine, dan Intan A Febrica.
Hadir juga Wakil Ketua KADIN NTB, Rapii, Pimpinan PLN NTB Chairuddin dan Racharto Mandala P, Owner Krida Toyota NTB Evelyn Cornelia, Pengusaha Indococo-Jakarta Syaukani. Sementara dari kalangan akademisi, hadir Ir. Zaedar (Unram), Ir. Isfanari, ST, MT (Universitas Muhammadiyah Mataram), Dr. M. Halqi, M.Pd (Universitas Hamzanwadi NTB), M. Nurjihadi, M.Si (Universitas Teknologi Sumbawa), dari Pihak Pemrintah Provinsi antara lain Kadis Perhubungan NTB, Sekretris dan Kabid Dinas ESDM, serta Sekretaris Dinas PUPR. (sm)