Kota Bima, katada.id – Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris jariangan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, NTB. Penangkapan dilakukan pasca bom bunuh diri di depan gereja Katedral, Makassar.
“Pasca bom Makassar tersebut, Polri juga telah menangkap 4 orang tersangka terorisme kelompok JAD Bima, NTB,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilansir dari Divisi Humas Polri.
Menurut informasinya, identitas empat terduga pelaku tindak pidana terorisme itu berinisial BU alias Gozi asal Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
Mantan narapidana teroris ini ditangkap di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, bersama dua anggota JAD lainnya, berinisial LA alias Guru Mudi dan MU alias Abu Zahiroh.
Kemudian RAP alias Abu Ridho yang ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menjelaskan penangkapannya hari Minggu (28/3) di Kota Bima. Keempat terduga teroris tersebut masih diamankan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB. “Diamankan di Rutan Polda NTB guna pengamanan lebih lanjut,” terangnya, Senin (29/3).
Ia menegaskan tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan lebih jauh soal penagkapan. Karena penangkapan tersebut hasil kegiatan Densus 88 Antiteror. “Jadi apakah ada kaitannya dengan kelompok radikal (Jamaah Ansharut Daulah) atau sebagainya, saya tidak punya kewenangan, kewenangan itu ada di Mabes Polri,” tandasnya.
Keempat terduga sempat diamankan oleh Tim Densus 88/Antiteror di Markas Komando (Mako) Brimob Detasemen Pelopor Bima. Kini mereka sedang diamankan di Mapolda NTB. (rif)