Diduga Malpraktik, Balita 3 Tahun di Kota Bima Meninggal setelah Lima Menit Disuntik

0
Muhammad Alfa Rizki meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima. (istimewa/katada.id)

Kota Bima, katada.id – Balita usia 3 tahun Muhammad Alfa Rizki  meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima.

Balita dari pasangan Fahrizal dan Ririn warga Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota, Kota Bima ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah diberikan cairan suntikan melalui infus sekitar pukul 20.00 Wita, Rabu malam (2/3/2022).

Ayah Rizki, Fahrizal menceritakan, anaknya dirujuk di RSUD Kota Bima karena menderita sakit perut dan mencret. Saat itu, petugas memberikan infus dan anaknya masih terlihat sehat.

Baca Juga: Protes Menag Yaqut, Dewan Masjid di NTB Serukan Warga Keraskan Volume Suara Azan

Kemudian datang seorang perawat yang memberikan suntikan obat melalui selang infus. Sekitar 5 menit disuntik, anaknya kejang dan dinyatakan meninggal dunia.

Fahrizal panik melihat kondisi anaknya itu. Iapun berteriak memanggil petugas medis. “Saya tanya kepada petugas obat apa yang diberikan. Mereka menjawab, disuntik cairan gula karena kadar gula anak saya rendah sekali,” tutur dia.

Baca Juga: Oknum Kasek SLB di Dompu Diduga Cabuli Muridnya

Ia menyayangkan terhadap petugas medis yang tidak pernah membeberkan penyakit yang diderita anaknya. Fahrizal mengetahui anaknya menderita kadar gula rendah ketika sudah meninggal. ’’Sempat diberitahu juga, bisa jadi anak kami lemah jantung gitu,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Umum RSUD Bima, dr. Faturrahman menjelaskan, pasien tersebut mengalami Hipoglikemi dan dehidrasi akibat diare. Sehingga, petugas memberikan suntikan cairan glukosa agar bisa menangani Hipoglikemi yang diderita pasien. Karena, menurut dia, Hipoglikemi ini bisa menyebabkan kematian bagi pasien.

Baca Juga: Viral, Video Mesum Pelajar SMA di Sumbawa, Ternyata Direkam Pamannya Sendiri

“Hipoglikemi ini, kadar gulanya turun karena dehidrasi. Bisa jadi pasien meninggal karena Hipoglikemi itu,” duga Faturrahman.

Ia berjanji akan memanggil dokter dan perawat yang menangani pasien tersebut untuk dimintai keterangan soal  protap penanganan yang telah diberikan. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here