Katada

Dua Kades di Lombok Tengah Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Korupsi Bansos Beras

Polres Lombok Tengah. (Istimewa)

Lombok Tengah, katada.id – Penanganan dugaan korupsi beras bantuan cadangan pemerintah di Desa Pandan Indah dan Barabali, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih tahap pengumpulan keterangan.

Penyidik Satuan Reskrim Polres Lombok Tengah telah memeriksa puluhan orang saksi. Di antaranya, Kepala Desa Pandan Indah dan Barabali.

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk il Maqnun membenarkan adanya klarifikasi dua kades tersebut. ”Sudah 37 orang yang telah diklarifikasi. Di antaranya Kepala Desa Pandan Indan dan Barabali serta stafnya,” ungkap kepada wartawan, Jumat (3/5).

Ia memastikan penanganan dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) beras ini tersebut masih berjalan. Saat ini, pihaknya terus memperkuat temuan awal dengan memeriksa pihak terkait serta mengumpulkan data-data.

Baca juga: Bansos Beras untuk Warga Miskin di Lombok Tengah Diduga Dikorupsi

“Kita masih fokus pada keterangan saksi dan dokumen yang berkaitan dengan penyaluran beras,” katanya.

Sebelumnya, Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat menerangkan bahwa pengungkapan dugaan korupsi bantuan beras ini berawal dari laporan masyarakat. “Kami tindaklanjuti dengan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kasus ini, baik dari Desa Pandan Indah maupun Desa Barabali,” katanya kepada wartawan saat jumpa pers, Jumat (19/4).

Dari serangkaian penyelidikan, polisi mengamankan beras bantuan cadangan pemerintah yang diselewengkan dan dokumen. Untuk Desa Pandan Indah, petugas mengamankan 89 karung beras dan 391 karung kosong.

Baca juga: 3 Pria Perkosa 2 Gadis ABG di Lombok Tengah

Kapolres menjelaskan, penerima bantuan beras di Desa Pandan Indah semulanya sebanyak 1.497 orang. Namun data bantuan diubah menjadi 923 penerima bantuan. “Jadi yang diselewengkan sekitar 500 penerima,” katanya.

Untuk di Desa Barabali, polisi mengamankan beras 303 karung dan 96 karung beras kosong dan kuitansi pembayaran beras sebesar Rp 35.400.000. “Di Desa Barabali sebanyak 403 data penerima yang dipotong,” sebutnya.

Baca juga: Aksi Nekat Pria Asal Lombok Tengah Curi Motor Dinas TNI, Begini Nasibnya!

(ain)

Exit mobile version