Lombok Utara, Katada.id – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) perempuan, anak, pelajar, pemuda, mahasiswa, lansia dan disabilitas dengan tema “Tak Seorangpun Ditinggalkan Dalam Pembangunan”. Kegiatan tersebut berlangsung di Condotel Amarsvati Desa Malaka Kecamatan Pemenangan, Kamis (12/3).
Bupati KLU, H Najmul Akhyar menyampaikan, musrenbang ini bertujuan memberikan akselerasi terhadap proses perencanaan pembangunan di Lombok Utara. Artinya program yang belum bisa dituntaskan di tahun lalu, diharapkan bisa tuntas tahun ini. Salah satunya adalah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti yang diketahui, di KLU masih banyak penduduk yang rentan untuk diperhatikan seperti lansia, disabilitas, perempuan, anak, pelajar dan mahasiswa.
“Karena mereka ini adalah simpul yang memiliki kebutuhan khusus, makanya mereka kita ajak untuk bermusrenbang hari ini,” ungkap bupati.
Bupati berharap, OPD terkait bisa memberikan pelayanan yang terbaik khusus kepada lansia dan disabilitas. Hal ini bertujuan agar mereka (lansia-disabilitas) bisa bertahan hidup layaknya manusia normal pada umumnya. Karena itu, Musrenbang ini akan dijadikan referensi untuk pengalokasian anggaran nantinya. Sehingga perputaran APBD itu bisa dirasakan oleh mereka.
Tidak hanya soal sosial, persoalan pertanian, ekonomi hingga pariwisata dan budaya juga dibahas dalam kegiatan tahunan ini. Terlebih lagi pascagempa destinasi wisata di KLU banyak yang rusak. Untuk itu Pemda juga sedang konsen melakukan pembenahan.
“Makanya sekarang mari kita bergandeng tangan agar KLU dijadikan destinasi prioritas nasional. Karena kebijakan itu sangat signifikan pengaruhnya untuk pembangunan dermaga, dan destinasi lain,” jelasnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) KLU, Heryanto mengatakan, sebelumnya Musrenbang ini dilakukan ditingkat kecamatan dengan memfokuskan pada persolan pelindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Untuk saat ini adalah puncaknya untuk menggali apa yang menjadi keinginan masyarakat agar kemudian didukung dengan kebijakan demi pembangunan daerah. Tidak hanya itu, guna mempertajam sasaran di lapangan, pihaknya juga membangun sinergitas dengan petugas dilapangan.
“Khusus untuk lansia kita mengadopsi inovasi dari Kabupeten Banyuwangi yang namanya rantang kasih, kalau di KLU entah apalah nanti namanya,” ucapnya.
Kata dia, program Rantang Kasih dari Banyuwangi ini menyasar masyarakat yang tidak mampu terutama lansia. Program ini menggunakan APBD untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat tersebut. Untuk itu KLU akan meniru program itu dengan melibatkan ojek sebagai pengantar, sehingga saling menguntungkan.
Tidak hanya itu, yang menjadi prioritas di tahun ini adalah rumah singgah yang rencananya akan dibangun di Bali. Rumah Singah ini untuk mengakomodir keperluan pasien rujukan dari KLU sebelum menjalani perawatan.
“Khusus kami di Bappeda untuk masyarakat miskin dan lansia kami tidak boleh mengatakan tidak ada anggaran, karena konsentrasinya memang ke situ,” katanya.
Sementara itu, Sekban Bappeda Yuni Kurniati Maisarah mengatakan tujuan Musrenbang ini untuk mewujudkan perencanaan dan pengarahan pembangunan yang berspektif gender dan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini juga dilakukan melalui perintegrasian pengalaman dari segi kebutuhan serta permasalahannya. Namun yang terpenting bagaimana semaksimal mungkin diporsikan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan. “Jadi Musrembang ini kita laksanakan selama satu hari pada 12 Maret ini,” tuturnya.
Dalam Musrenbang ini tidak hanya dihadiri Bupati KLU, H Najmul Akhyar,Perwakilan setiap OPD KLU juga perwakilan Pemkab Banyuwangi, serta puluhan masyarakat yang terlibat baik itu perempuan, anak, pelajar, mahasiswa, pemuda, lansia dan disabilitas. (ham)