
Sumbawa Barat, katada.id – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengunjungi Pasar Tanah Mira di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Minggu (9/3). Kunjungan ini untuk meninjau langsung kondisi pasar, mendengar keluhan para pedagang dan pembeli, serta memastikan stabilitas harga bahan pokok.
Saat berkeliling, gubernur yang sehari-hari disapa Miq Iqbal ini berdialog dengan para pedagang mengenai harga-harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula, dan cabai yang cenderung mengalami fluktuasi.
Gubernur menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengambil langkah konkret untuk membenahi sistem satuan harga agar lebih stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
“Kami akan koordinasikan dengan dinas terkait termasuk dengan pemerintah KSB dan Pusat, untuk harga beras kami akan berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat. Pengawasan distribusi dan ketersediaan stok akan terus diperkuat,” ujar Miq Iqbal.
Selain menyoroti harga pangan, gubernur juga menanggapi kondisi fasilitas pasar yang masih memerlukan perbaikan. Beberapa pedagang mengeluhkan atap yang bocor, drainase yang kurang baik, serta kurangnya sarana kebersihan. Menanggapi hal ini, Mamiq Iqbal berjanji akan segera melakukan pembenahan guna menciptakan lingkungan pasar yang lebih nyaman dan bersih.
“Insya Allah kami akan tetap berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Insya Allah tahun ini semua harapan warga ini akan ditangani secara langsung, dan mulai dibenahi tahun ini,” ujarnya.
Di waktu yang bersamaan salah satu pedagang Sindar menyampaikan harapannya atas kunjungan Gubernur yang menurutnya tempat menitip asa para pedagang pasar tanah Mira tersebut. Dirinya menginginkan segera dilakukan perbaikan pasar, untuk menghadirkan kenyamanan dan perbaikan dan saluran drainase pasar.
“Saya mewakili teman-teman para pedagang yang ada di sini berharap hadirnya Pak Gubernur disini dapat memperhatikan kondisi pasar sekarang ini, agar ke depan pasar ini dapat menghadirkan kenyamanan bagi kami para pedagang. Kita juga khawatir kalau datang banjir maka kondisi pasar akan tambah semrawut, kotor, sehingga ini akan mengganggu para pedagang sekaligus para pembeli,” harapnya. (rl)